277 Juta Jiwa Andalkan JKN: BPJS Kesehatan Sabet Rekor Baru!

Nuansapaginews.com Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Di Sesi Ini saya mau menjelaskan manfaat dari News, Berita yang banyak dicari. Artikel Yang Fokus Pada News, Berita 277 Juta Jiwa Andalkan JKN BPJS Kesehatan Sabet Rekor Baru Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.

BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk mendorong transformasi digital, tidak hanya sebagai respons terhadap tantangan era digitalisasi, tetapi juga untuk meningkatkan efektivitas Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, mengungkapkan bahwa teknologi telah dimanfaatkan untuk memperluas akses layanan dan mempermudah peserta JKN. Dengan langkah digitalisasi ini, proses administrasi bagi peserta kini menjadi lebih sederhana.

Per 1 September 2024, jumlah peserta Program JKN telah mencapai lebih dari 277 juta jiwa, mencakup 98,67% dari total populasi. Pencapaian ini membawa BPJS Kesehatan mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC) lebih cepat dari target yang ditetapkan. Ghufron menegaskan bahwa angka ini menjadi tolok ukur untuk terus bertransformasi melalui digitalisasi demi meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan peserta.

Saat berbicara di acara BizVision Week 2024, Ghufron memaparkan berbagai inovasi digital yang telah diterapkan BPJS Kesehatan untuk memudahkan akses layanan bagi peserta. Salah satu contohnya adalah optimalisasi Aplikasi Mobile JKN yang terus diperbaharui dengan berbagai fitur inovatif, termasuk i-Care JKN yang memungkinkan petugas medis mengakses riwayat kesehatan peserta dalam satu tahun terakhir. Fitur ini dinilai penting untuk meningkatkan koordinasi antar dokter dan memberikan perawatan yang lebih komprehensif.

BPJS Kesehatan juga telah meluncurkan fitur baru seperti telekonsultasi, skrining riwayat kesehatan, dan antrean online yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi peserta dalam mengakses layanan kesehatan. Selain itu, layanan administrasi non tatap muka melalui Whatsapp (PANDAWA) dan Voice Interactive JKN (VIKA) juga menjadi alternatif yang mempermudah peserta dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Ghufron menambahkan bahwa semua inovasi tersebut dikembangkan dengan mengedepankan pengalaman peserta. Dengan komitmen BPJS Kesehatan untuk meningkatkan mutu layanan, diharapkan pengelolaan teknologi informasi dapat mendukung pelayanan yang lebih cepat dan merata.

Untuk menghadapi tantangan di masa depan, BPJS Kesehatan berencana melakukan langkah strategis dalam memperkuat layanan kesehatan, termasuk memperkuat peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai penjaga gerbang dalam pelayanan kesehatan. Komitmen untuk meningkatkan sinergi lintas lembaga dalam pemanfaatan teknologi juga ditekankan, terutama dalam program promotif dan preventif.

Ghufron menekankan bahwa keberadaan BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik di bawah Presiden menunjukkan keseriusan negara dalam memberikan jaminan sosial di bidang kesehatan, demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan berbagai inovasi dan penghargaan yang telah diraih, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus memberikan jaminan kesehatan berkualitas bagi seluruh rakyat.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Ciputra, Widya Utami, memberikan apresiasi terhadap upaya digitalisasi yang dilakukan BPJS Kesehatan. Ia menilai langkah ini sejalan dengan rencana strategis Universitas Ciputra yang mendorong seluruh sivitas akademika untuk menjadi ahli dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Dengan visi tersebut, Universitas Ciputra berupaya menemukan talenta muda dan mengembangkan manajemen wirausaha yang mampu meningkatkan kompetensi dalam menghadapi tantangan di dunia usaha dan teknologi.