3 Tren Belanja Warga RI: Dari YOLO hingga FOPO, Apa yang Membuat Kita Terpikat?
Nuansapaginews.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Detik Ini mari kita telaah CNBC Indonesia, News, Berita yang banyak diperbincangkan. Analisis Mendalam Mengenai CNBC Indonesia, News, Berita 3 Tren Belanja Warga RI Dari YOLO hingga FOPO Apa yang Membuat Kita Terpikat Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.
Konsumen Indonesia Lebih Utamakan Pengalaman Dibanding Keuangan
Fenomena unik tengah melanda masyarakat Indonesia. Meski kondisi ekonomi sedang lesu, minat untuk berlibur dan berbelanja tetap tinggi. Apa yang mendorong perilaku konsumtif ini? Jawabannya terletak pada tiga faktor psikologis utama: You Only Live Once (YOLO), Fear of Missing Out (FOMO), dan Fear of Other People's Opinions (FOPO).
Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, ketiga tren ini telah membentuk pola konsumsi masyarakat Indonesia yang baru. "Karakter belanjanya itu sekarang ada tiga," ujar Andry dalam diskusi media di Anyer, Banten, Kamis (26 September 2024).
YOLO: Hidup Hanya Sekali
Konsep YOLO mendorong individu untuk mengejar pengalaman dan kesenangan tanpa terlalu memikirkan konsekuensi finansial jangka panjang. Konser Bruno Mars yang baru lalu menjadi contoh nyata fenomena ini. Banyak penggemar rela merogoh kocek dalam-dalam, bahkan dengan cara mencicil, demi menyaksikan penampilan sang idola. "Wah kapan lagi Bruno Mars konser di sini, jadi walaupun income-nya pas-pasan saya nontonlah, nanti nyicil aja gitu bayarnya," ungkap Andry mencontohkan.
FOMO: Takut Ketinggalan
FOMO membuat seseorang merasa harus ikut-ikutan melakukan apa yang dilakukan oleh teman atau komunitasnya. Tekanan untuk tidak ketinggalan tren atau pengalaman baru mendorong perilaku konsumtif. "Oh long weekend kemana lu? Nggak kemana-mana. Yaudah ikut deh gitu misalnya," jelas Andry.
FOPO: Takut Dikucilkan
FOPO, atau takut akan pendapat orang lain, juga menjadi pemicu utama perilaku konsumtif. Keinginan untuk diterima dan diakui oleh lingkungan sosial seringkali membuat seseorang membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan. "Yang ketiga FOPO. Fear of People's Opinions," kata dia.
Pandemi Memperkuat Tren
Ketiga tren ini semakin menguat sejak pandemi Covid-19. Keterbatasan aktivitas selama pandemi membuat banyak orang rindu untuk bepergian dan menikmati hidup. Akibatnya, begitu pembatasan mulai dilonggarkan, masyarakat langsung berbondong-bondong untuk berlibur dan berbelanja.
Sekian penjelasan tentang 3 tren belanja warga ri dari yolo hingga fopo apa yang membuat kita terpikat yang saya sampaikan melalui cnbc indonesia, news, berita Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari tetap bersemangat dan perhatikan kesehatanmu. Mari sebar informasi ini ke orang-orang terdekatmu. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih atas dukungannya.