Australia Urung Batasi Mahasiswa Asing? Rencana Ditunda!

Nuansapaginews.com Selamat membaca semoga bermanfaat. Dalam Waktu Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar News, Abc Australia. Konten Yang Menarik Tentang News, Abc Australia Australia Urung Batasi Mahasiswa Asing Rencana Ditunda Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Rencana pemerintah Australia untuk membatasi jumlah mahasiswa internasional yang dapat mendaftar pada awal tahun depan tampaknya akan menemui jalan buntu. Alasannya? Oposisi, yang terdiri dari Partai Liberal dan Partai Hijau, dengan tegas menolak rancangan undang-undang yang dianggap kontroversial ini.

Sebelumnya, pemerintah yang dikuasai Partai Buruh berambisi untuk membatasi jumlah mahasiswa internasional menjadi 270.000 orang guna menekan jumlah imigran dan mengatasi masalah lembaga pendidikan abal-abal. Namun, langkah ini menuai banyak kritik, terutama dari pihak oposisi.

Koalisi menganggap RUU tersebut "kacau dan membingungkan" karena memberikan wewenang yang terlalu besar kepada Menteri Pendidikan untuk menentukan batasan jumlah mahasiswa. "Pembatasan yang diusulkan tidak akan menyelesaikan masalah," tegas juru bicara Koalisi.

Baik Partai Liberal maupun Partai Buruh sama-sama ingin mengurangi jumlah migrasi bersih, termasuk mahasiswa internasional. Namun, keduanya memiliki target yang berbeda. Partai Buruh menargetkan 260.000, sedangkan Partai Liberal menginginkan angka yang lebih rendah, sekitar 160.000.

Kegagalan RUU ini membuat Menteri Pendidikan, Jason Clare, kecewa. Ia menilai keputusan Koalisi untuk memblokir RUU tersebut akan merusak kredibilitas pemimpin oposisi dalam isu migrasi.

Dengan RUU yang masih dalam tahap pembahasan, beberapa universitas telah mengambil langkah-langkah berbeda. Ada yang terus membuka pendaftaran, sementara yang lain menghentikan sementara. Beberapa universitas bahkan membuat daftar tunggu untuk mengantisipasi batasan yang mungkin diberlakukan.

Keputusan Koalisi ini memicu beragam reaksi. Beberapa pihak menyambut baik, sementara yang lain mengkritik keras. Kepala eksekutif Universities Australia, Luke Sheehy, misalnya, menganggap ini sebagai "perang terhadap sektor pendidikan internasional di negara ini."

Dengan ketidakpastian yang masih menyelimuti kebijakan pendidikan internasional Australia, masa depan para mahasiswa internasional di negara ini masih menjadi tanda tanya.