Babbel di Ruang Ganti! 10 Bahasa Berbeda Bersatu di PSIS, Roger Bonet Ungkap Rahasia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4886312/original/009429200_1720432480-WhatsApp_Image_2024-06-30_at_11.08.48.jpeg)
Nuansapaginews.com Semoga semua mimpi indah terwujud. Saat Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Indonesia, Liga 1. Informasi Praktis Mengenai Indonesia, Liga 1 Babbel di Ruang Ganti 10 Bahasa Berbeda Bersatu di PSIS Roger Bonet Ungkap Rahasia Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.
Jakarta - Para pemain PSIS Semarang berhasil mengatasi perbedaan bahasa dalam berkomunikasi di ruang ganti Mahesa Jenar. Terdapat berbagai bahasa yang digunakan untuk saling berinteraksi di dalam tim ini.
PSIS Semarang, sebagai klub sepak bola, adalah sebuah komunitas multikultural yang dihuni oleh pemain dari berbagai latar belakang suku dan negara. Perbedaan bahasa menjadi hal yang lazim di ruang ganti mereka.
Bek asing PSIS, Roger Bonet, mengungkapkan bahwa perbedaan bahasa tidak menjadi hambatan baginya dalam beradaptasi sejak bergabung dengan klub. Ia bahkan tengah mempelajari bahasa Indonesia agar bisa lebih dekat dengan pemain lokal.
"Sejujurnya, bahasa bukan masalah bagi saya untuk beradaptasi. Saya selalu berusaha mempelajari bahasa di negara yang saya kunjungi," ujar Roger Bonet dikutip dari kanal YouTube PSIS.
Roger, yang biasa disapa Ruxi, menjelaskan bahwa ia belajar bahasa di setiap negara yang ia kunjungi. Menurutnya, memahami dasar bahasa lokal sangat penting, terutama jika banyak orang tidak bisa berbahasa Inggris.
Di ruang ganti PSIS Semarang, pemain asal Spanyol ini mengamati penggunaan banyak bahasa untuk komunikasi. Ketika berbicara dengan Boubakary Diarra atau Sudi Abdallah, ia memakai bahasa Prancis, sementara dengan Joao Ferarri, ia menggunakan campuran Portugis, Inggris, dan Spanyol.
"Komunikasi dengan rekan-rekan di PSIS sangat unik, karena di ruang ganti kami bisa terdengar sekitar 10 bahasa berbeda," ungkap Ruxi. "Saya dan Diarra sering berbicara dalam bahasa Prancis, sedangkan dengan Joao kami berkomunikasi dalam Portugis, Inggris, dan Spanyol."
Selain itu, ada pola komunikasi menarik antara pelatih kepala, Gilbert Agius dari Malta, dan Boubakary Diarra dari Prancis. Mereka justru menggunakan bahasa Italia untuk berkomunikasi.
"Saya berbicara dalam bahasa Spanyol dengan Coach Alberto. Di sisi lain, Coach Agius dan Diarra berkomunikasi dalam bahasa Italia," ujar Ruxi. Selain bahasa-bahasa asing, para pemain lokal sering menggunakan bahasa Jawa sehari-hari, mengingat PSIS berbasis di Jawa Tengah.
Ruxi menambahkan bahwa perbedaan bahasa tidak menghalangi kebersamaan mereka. Bahkan, pemain sering bercanda meski tidak selalu mengerti bahasa satu sama lain, karena bahasa non-verbal dan senyuman sudah cukup untuk membuat mereka memahami maksud rekan setim.
"Komunikasi dengan tim tetap lancar. Terkadang kami tidak memahami semua bahasa, namun bisa saling tertawa bersama," kata Ruxi.
Demikianlah babbel di ruang ganti 10 bahasa berbeda bersatu di psis roger bonet ungkap rahasia telah saya jelaskan secara rinci dalam indonesia, liga 1 Silakan jelajahi sumber lain untuk memperdalam pemahaman Anda selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , bagikan kepada teman-temanmu. Sampai jumpa lagi