• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

BBM Subsidi: Raja Tak Terkalahkan di Penjualan SPBU Pertamina!

img

Nuansapaginews.com Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Dalam Opini Ini saya ingin membedah CNBC Indonesia, News, Berita yang banyak dicari publik. Pembahasan Mengenai CNBC Indonesia, News, Berita BBM Subsidi Raja Tak Terkalahkan di Penjualan SPBU Pertamina Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

    Table of Contents

Jakarta, CNBC Indonesia - Abra El Talattov, Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, menyoroti tingginya dominasi penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di SPBU Pertamina. Produk BBM yang menjadi fokus utama adalah Pertalite dan Bio Solar.

Berdasarkan data, Abra menyebutkan bahwa penjualan Pertalite menguasai lebih dari 80% pasar bensin, sementara Bio Solar mendominasi lebih dari 90% penjualan gasoil. Kondisi ini memunculkan beberapa isu penting yang perlu segera ditangani.

Abra menjelaskan, salah satu masalah utama adalah beban finansial bagi Pertamina, terutama terkait kompensasi dari pemerintah. Terdapat jeda waktu dalam pemberian kompensasi yang memengaruhi arus kas perusahaan.

Masalah kedua adalah disparitas harga antara BBM subsidi dan non-subsidi yang mendorong peralihan konsumen dari BBM non-subsidi ke BBM subsidi, meningkatkan beban keuangan pemerintah.

"Ada risiko konsumen BBM non-subsidi beralih ke BBM subsidi karena masih adanya mekanisme subsidi terbuka," jelasnya.

Abra juga mengakui bahwa pemerintah sejak 2020 hingga 2021 telah melakukan studi untuk menetapkan kriteria penerima BBM subsidi. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) telah merumuskan kriteria seperti petani, nelayan, dan kelompok berpenghasilan 40% terbawah sebagai penerima subsidi.

Kajian INDEF pada 2023 menunjukkan bahwa penyaluran subsidi solar tidak tepat sasaran sebesar 96%, sementara Pertalite mencapai 78%. Data ini menggarisbawahi perlunya keberanian pemerintah, terutama Presiden Jokowi, untuk memperketat penyaluran subsidi.

Demikian uraian lengkap mengenai bbm subsidi raja tak terkalahkan di penjualan spbu pertamina dalam cnbc indonesia, news, berita yang saya sajikan Saya berharap Anda terinspirasi oleh artikel ini cari inspirasi positif dan jaga kebugaran. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.