Di Balik Kreativitas Pajak: Pencipta yang Memicu Jeritan Rakyat!
Nuansapaginews.com Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Di Tulisan Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang CNBC Indonesia, News, Berita. Ringkasan Artikel Mengenai CNBC Indonesia, News, Berita Di Balik Kreativitas Pajak Pencipta yang Memicu Jeritan Rakyat jangan sampai terlewat.
Table of Contents
Jakarta, CNBC Indonesia - Pajak merupakan salah satu alat kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara. Melalui pajak, pemerintah dapat menarik dana dari masyarakat berdasarkan transaksi, kepemilikan aset, dan berbagai hal lainnya. Uang yang terkumpul dari pajak ini kemudian digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur demi kesejahteraan rakyat.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kewajiban pajak seringkali membuat masyarakat, terutama dari kelas menengah, merasa tertekan. Mereka yang berpenghasilan rendah seringkali dibebani pajak yang dianggap berat, sehingga muncul perasaan tidak adil dan dianggap sebagai objek pemerasan oleh negara.
Di sisi lain, rasa kesal masyarakat terhadap pajak seharusnya tidak hanya ditujukan kepada pemerintah saat ini, tetapi juga kepada Firaun dari Peradaban Mesir Kuno, yang merupakan pelopor sistem pajak. Sekitar 3000 SM, Firaun menciptakan sistem pungutan yang kini dikenal sebagai pajak untuk mendanai pembangunan dan menjaga ketertiban sosial.
Pajak pada masa itu dikenakan atas berbagai barang, seperti gandum dan tekstil. Hasil dari pajak tersebut biasanya digunakan untuk membangun sektor-sektor yang sama, misalnya pajak dari hasil pertanian digunakan untuk membangun lumbung beras.
Firaun tidak menerapkan pajak secara merata, tetapi menggunakan sistem yang disesuaikan dengan kemampuan finansial rakyat. Contohnya, pajak ladang ditentukan berdasarkan produktivitas dan kualitas tanah. Menurut sejarawan Moreno Garcia, "Ladang-ladang dikenakan pajak dengan cara yang berbeda-beda, dan tarifnya bergantung pada produktivitas ladang masing-masing."
Selain itu, sistem pemungutan pajak juga dipengaruhi oleh ketinggian Sungai Nil. Temuan arkeologis menunjukkan adanya sistem nilometer yang digunakan untuk mengukur potensi banjir dan dampaknya terhadap hasil panen, sehingga mempengaruhi besaran pajak yang dikenakan.
Seluruh hasil pajak digunakan untuk memperkuat kas negara. Namun, tidak ada satu pun rakyat yang terlepas dari kewajiban ini, yang justru menambah beban mereka. Di Mesir Kuno juga terdapat sistem kerja rodi, di mana setiap warga negara harus bekerja untuk proyek publik seperti pertanian dan pembangunan.
Meskipun demikian, pengemplang pajak tetap ada. Dalam bukunya, Samuel Blankson mencatat bahwa banyak orang berusaha untuk menghindari potongan pajak dengan tidak melaporkan pendapatan secara akurat. Taktik yang umum dilakukan adalah melakukan kolusi antara petugas pajak dan wajib pajak untuk mengurangi kewajiban pajak yang seharusnya dibayar.
Warisan sistem pemungutan pajak yang dimulai oleh Firaun Mesir Kuno masih terasa hingga kini. Metode yang diperkenalkan saat itu telah menjadi inspirasi bagi negara-negara di seluruh dunia dalam mengumpulkan penerimaan pajak yang efektif, yang hingga sekarang dikenal sebagai pajak.
Begitulah ringkasan di balik kreativitas pajak pencipta yang memicu jeritan rakyat yang telah saya jelaskan dalam cnbc indonesia, news, berita Mudah-mudahan Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini selalu berpikir positif dan jaga kondisi tubuh. Mari berbagi kebaikan dengan membagikan ini. jangan lupa cek artikel lainnya di bawah ini.