Eks Penyidik Desak DPR Tolak Capim KPK 'Abal-abal', Publik Menuntut Transparansi!

Nuansapaginews.com Selamat beraktivitas semoga hasilnya memuaskan. Dalam Tulisan Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar News, Berita. Artikel Terkait News, Berita Eks Penyidik Desak DPR Tolak Capim KPK Abalabal Publik Menuntut Transparansi Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.
- 1.1. fit and proper test
- 2.1. fit and proper test
Table of Contents
Pada tanggal 2 Oktober 2024, DPR akan melaksanakan fit and proper test terhadap sepuluh calon pimpinan KPK yang telah melewati tahap tes wawancara dan kesehatan. Yudi Purnomo Harahap, seorang mantan penyidik KPK, menekankan pentingnya tiga kriteria yang harus diperhatikan oleh DPR dalam menguji para calon tersebut.
Para calon pimpinan KPK yang masih tersisa saat ini diketahui telah lolos dari serangkaian seleksi yang diselenggarakan oleh Panitia Seleksi (Pansel). Yudi mengingatkan bahwa tahapan seleksi di DPR nanti akan sangat dipengaruhi oleh faktor politik.
“Kini bola ada di tangan DPR untuk memilih lima pimpinan definitif yang akan mereka angkat. Tentunya, ini merupakan keputusan politik, namun saya berharap DPR yang baru dilantik dapat menunjukkan semangat baru dalam memberantas korupsi,” ungkap Yudi saat dihubungi.
Yudi juga menjelaskan bahwa ada tiga kriteria yang harus menjadi pedoman DPR saat melakukan ujian terhadap calon pimpinan KPK. Pertama, DPR perlu mempertimbangkan rekam jejak para peserta dan potensi konflik kepentingan yang ada.
“Ada tiga rambu-rambu yang bisa menjadi panduan DPR dalam memilih capim KPK: pertama, tidak memiliki rekam jejak yang bermasalah; kedua, bukan calon titipan,” jelasnya.
Sebagai mantan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi berharap DPR mampu memilih pimpinan KPK untuk periode 2024-2029 dengan komposisi yang optimal. Menurutnya, kelima pimpinan KPK yang terpilih harus berasal dari orang-orang terbaik di berbagai bidang.
“Penting untuk memastikan adanya komposisi yang proporsional, mulai dari latar belakang penegak hukum, akademisi, profesional, lembaga negara, pemerintah, hingga keterwakilan perempuan,” tambahnya.
Pansel KPK telah menyerahkan sepuluh calon pimpinan KPK dan calon Dewas KPK kepada Presiden Jokowi pada tanggal 1 Oktober. Total dua puluh nama tersebut akan diserahkan oleh Jokowi ke DPR untuk mengikuti fit and proper test.
Calon pimpinan KPK yang diusulkan meliputi:
No | Nama |
---|---|
1 | Agus Joko Pramono |
2 | Ahmad Alamsyah Saragih |
3 | Djoko Poerwanto |
4 | Fitroh Rohcahyanto |
5 | Ibnu Basuki Widodo |
6 | Ida Budhiati |
7 | Johanis Tanak |
8 | Michael Rolandi Cesnanta Brata |
9 | Poengky Indarti |
10 | Setyo Budiyanto |
Calon Dewas KPK yang diusulkan meliputi:
No | Nama |
---|---|
1 | Benny Jozua Mamoto |
2 | Chisca Mirawati |
3 | Elly Fariani |
4 | Gusrizal |
5 | Hamdi Hassyarbaini |
6 | Heru Kreshna Reza |
7 | Iskandar Mz |
8 | Mirwazi |
9 | Sumpeno |
10 | Wisnu Baroto |
Simak video daftar nama capim dan cadewas KPK yang sudah diserahkan ke Jokowi.
Begitulah eks penyidik desak dpr tolak capim kpk abalabal publik menuntut transparansi yang telah saya bahas secara lengkap dalam news, berita Selamat mengembangkan diri dengan informasi yang didapat selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. silakan share ke rekan-rekan. Terima kasih telah membaca