Festival Biduk Sayak: Kemendikbudristek Dorong Pelestarian Budaya dan Kebangkitan Ekonomi!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4949944/original/056170800_1726975069-WhatsApp_Image_2024-09-21_at_18.31.28_e13dc912.jpg)
Nuansapaginews.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Pada Artikel Ini saya ingin membedah News, Peristiwa yang banyak dicari publik. Informasi Relevan Mengenai News, Peristiwa Festival Biduk Sayak Kemendikbudristek Dorong Pelestarian Budaya dan Kebangkitan Ekonomi Yok ikuti terus sampai akhir untuk informasi lengkapnya.
Festival Biduk Sayak yang diadakan di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, bertujuan untuk melestarikan tradisi lokal dan memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Acara ini merupakan bagian dari Kenduri Swarnabhumi 2024, yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pada Rabu, 18 September 2024, festival berlangsung di Halaman Kantor Kecamatan Air Hitam, menggabungkan berbagai elemen budaya, lingkungan, dan ekonomi, menjadikannya lebih dari sekadar perayaan tradisi. Festival ini menampilkan parade budaya, pertunjukan seni, bazaar UMKM, dan kegiatan penanaman pohon yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
Menurut Direktur Festival, Muktar B, festival ini tidak hanya berfokus pada aspek tradisional, tetapi juga membahas isu-isu kontemporer yang relevan dengan kehidupan masyarakat modern. Ia menekankan bahwa tujuan utama festival adalah menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Festival Biduk Sayak berperan penting dalam mendukung ekonomi lokal melalui bazaar UMKM, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sarolangun. Muktar menjelaskan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mengintegrasikan elemen budaya, ekonomi, dan lingkungan dalam satu rangkaian acara yang saling mendukung.
Pelaksana Tugas Camat Air Hitam, Haryono, menambahkan bahwa festival ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antarwarga, tetapi juga memberikan peluang ekonomi melalui bazar. Ia berharap festival ini akan terus berkembang setiap tahunnya.
Kegiatan penanaman 1.500 pohon juga menjadi fokus utama festival, dengan warga menyambut baik inisiatif ini. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kelestarian alam di Sarolangun.
Festival Biduk Sayak diharapkan dapat menjadi ajang tahunan yang semakin besar dan berkelanjutan, tidak hanya untuk melestarikan budaya tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal dan menjaga keseimbangan lingkungan. Ini diharapkan dapat menjadi katalis untuk pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang.
Festival ini merupakan bagian dari Kenduri Swarnabhumi yang akan diselenggarakan di DAS Batanghari, mencakup 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Narasi yang diangkat adalah hubungan penting antara kebudayaan dan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, serta sebaliknya, tentang pelestarian lingkungan untuk kebudayaan yang berkelanjutan.
Rangkaian pagelaran festival ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokal, dengan dukungan dari Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media.
Begitulah uraian mendalam mengenai festival biduk sayak kemendikbudristek dorong pelestarian budaya dan kebangkitan ekonomi dalam news, peristiwa yang saya bagikan Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Jika kamu peduli Sampai jumpa lagi