Geger di Gorontalo: Kemenag Siapkan Sanksi Tegas untuk Guru Madrasah Pelaku Pencabulan

Nuansapaginews.com Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Pada Saat Ini saya ingin menjelaskan bagaimana News, Peristiwa berpengaruh. Laporan Artikel Seputar News, Peristiwa Geger di Gorontalo Kemenag Siapkan Sanksi Tegas untuk Guru Madrasah Pelaku Pencabulan Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Jakarta - Thobib Al Asyhar, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), menyampaikan penyesalan mendalam atas tindakan asusila yang dilakukan oleh seorang guru madrasah di Gorontalo. Ia menegaskan bahwa pelaku akan menghadapi sanksi berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kami sedang dalam proses penegakan hukum, dan guru tersebut akan segera dikenakan sanksi berat. Kami tidak akan mentolerir tindakan yang mencoreng martabat pendidikan. Seharusnya, seorang guru menjadi pelindung bagi siswa,” ujarnya di Jakarta, pada Jumat (27/9/2024).

Thobib menekankan bahwa guru seharusnya menjadi teladan bagi para siswa dan masyarakat. Namun, tindakan pelaku yang melanggar disiplin sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sangat disayangkan. “Peraturan Pemerintah RI Nomor 94 Tahun 2021 mengatur disiplin PNS, termasuk kewajiban menunjukkan integritas dan keteladanan,” tuturnya.

Menurut Thobib, sanksi berat akan dijatuhkan sebagai upaya untuk menegakkan disiplin dan memberikan efek jera. Terkait dengan murid yang terlibat dalam video asusila yang viral, ia meminta kepala madrasah dan Kepala Kankemenag Kabupaten Gorontalo untuk memberikan perhatian psikologis dan sosial yang diperlukan.

“Kepala madrasah diharapkan segera mengambil langkah-langkah untuk melindungi peserta didiknya,” tambahnya. Ia juga mengimbau aparat penegak hukum untuk bertindak sesuai prosedur dan melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam pendampingan kepada korban.

Sementara itu, oknum guru berinisial DH, yang mengajar di Gorontalo, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyelidikan oleh kepolisian berdasarkan laporan dari paman korban yang merupakan wali. Laporan dengan nomor LP D199/9/2024 yang diterima pada 23 September 2024 menjadi dasar dimulainya penyelidikan.

Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, mengungkapkan bahwa hubungan antara korban dan tersangka diduga telah berlangsung sejak awal 2021, di mana korban yang masih di bawah umur merasa mendapat perhatian lebih dari tersangka. Namun, hubungan tersebut berujung pada tindakan pelecehan yang kini tengah diselidiki.

Tersangka dijerat dengan Pasal 81 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara, ditambah sepertiga dari hukuman karena statusnya sebagai tenaga pendidik.

Barang bukti berupa rekaman video mesum yang beredar di media sosial telah diamankan, dan pihak kepolisian sedang mengusut pelaku utama di balik perekaman dan penyebaran video tersebut. Penyidik mencurigai bahwa perekam juga berasal dari lingkungan korban dan akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Korban kini dalam perlindungan, dan pihak keluarga serta teman-temannya memberikan dukungan moral. Kepolisian masih menyelidiki apakah terdapat motif lain di balik perekaman dan penyebaran video ini, serta melibatkan pihak sekolah dan instansi terkait untuk menangani dampak psikologis yang dialami oleh korban.

Itulah pembahasan lengkap seputar geger di gorontalo kemenag siapkan sanksi tegas untuk guru madrasah pelaku pencabulan yang saya tuangkan dalam news, peristiwa Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca tingkatkan keterampilan komunikasi dan perhatikan kesehatan sosial. Mari sebar informasi ini ke orang-orang terdekatmu. semoga artikel lainnya menarik untuk Anda. Terima kasih.