• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Hancur Lebur! Raksasa Penerbangan Tumbang, Ribuan Nasib Diujung Tanduk

img

Nuansapaginews.com Assalamualaikum semoga kita selalu berbuat baik. Di Situs Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang CNBC Indonesia, News, Berita. Informasi Mendalam Seputar CNBC Indonesia, News, Berita Hancur Lebur Raksasa Penerbangan Tumbang Ribuan Nasib Diujung Tanduk Yuk

Maskapai Jet Airways Dilakukan Likuidasi Setelah Lima Tahun Berhenti Beroperasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan asal India, Jet Airways, resmi dilikuidasi pada hari Kamis (8/11/2024) setelah tidak beroperasi selama lima tahun. Perusahaan penerbangan ini menghentikan operasionalnya pada tahun 2019 akibat utang yang mencapai US$ 1,2 miliar (sekitar Rp 18 triliun).

Jet Airways, yang sebelumnya merupakan maskapai terbesar kedua di India, terpaksa berhenti beroperasi karena kehabisan dana dan armada pesawat yang tidak berfungsi. Keputusan ini juga diambil setelah pihak pemberi pinjaman memaksa perusahaan untuk mengajukan pailit pada tahun yang sama.

Tahun lalu, pengadilan hukum nasional India mengizinkan proses pengalihan kepemilikan Jet Airways kepada sebuah konsorsium pembeli, yang salah satunya melibatkan pengusaha asal Uni Emirat Arab, Murari Lal Jalan. Hal ini merupakan bagian dari upaya penyelesaian kebangkrutan. Namun, langkah tersebut mendapat tantangan dari pemberi pinjaman yang mengajukan banding ke pengadilan.

Pada akhirnya, Mahkamah Agung India memutuskan untuk membatalkan pengalihan kepemilikan tersebut. Pengadilan menilai bahwa konsorsium pembeli tidak memenuhi persyaratan hukum yang diperlukan untuk pengambilalihan. Selain itu, pengadilan juga memerintahkan pengadilan kebangkrutan di Mumbai untuk segera memulai langkah-langkah yang diperlukan guna memulai proses likuidasi perusahaan, yang akan mencakup penjualan aset maskapai.

Dalam dunia penerbangan India yang sangat kompetitif, kejadian seperti ini bukanlah hal yang jarang. Beberapa maskapai penerbangan lainnya juga telah menghadapi kebangkrutan karena masalah manajerial, utang yang menumpuk, dan kondisi pasar yang sulit. Salah satunya adalah Go First, maskapai penerbangan berbiaya rendah yang mengajukan perlindungan kebangkrutan tahun lalu akibat masalah utang, serta kerusakan mesin dari Pratt & Whitney, yang menyebabkan pengurangan armada pesawat mereka.

Sebelumnya, Kingfisher Airlines juga ditutup pada 2012 setelah gagal membayar pinjaman besar kepada bank-bank milik negara. Pemiliknya, taipan Vijay Mallya, melarikan diri dari India beberapa tahun setelahnya dan kini berjuang melawan upaya ekstradisi ke India terkait tuduhan penipuan keuangan.

Begitulah ringkasan hancur lebur raksasa penerbangan tumbang ribuan nasib diujung tanduk yang telah saya jelaskan dalam cnbc indonesia, news, berita Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Jangan lupa untuk membagikan ini kepada sahabatmu. Terima kasih

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.