Iran Mengirim Rudal Fath-360 ke Rusia: Ancaman Baru bagi Stabilitas Eropa!

Nuansapaginews.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Pada Edisi Ini aku mau menjelaskan CNBC Indonesia, News, Berita yang banyak dicari orang. Pandangan Seputar CNBC Indonesia, News, Berita Iran Mengirim Rudal Fath360 ke Rusia Ancaman Baru bagi Stabilitas Eropa Simak artikel ini sampai habis

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran telah melakukan pengiriman rudal balistik jarak pendek Fath-360 ke Rusia, yang dituduh oleh Washington akan digunakan dalam konflik melawan Ukraina. Namun, dalam pengiriman ini, Iran tidak menyertakan peluncur bergerak, yang menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan dan efektivitas senjata tersebut.

Menurut informasi dari tiga sumber, termasuk seorang diplomat Eropa dan pejabat intelijen AS, pengiriman tanpa peluncur menimbulkan keraguan tentang kapan dan bagaimana rudal ini akan dapat digunakan secara optimal. Dilaporkan oleh Reuters pada 22 September 3034, seorang pejabat anonim dari AS menyatakan bahwa Iran tidak menyertakan peluncur saat pengumuman dilakukan.

Sumber intelijen Eropa lainnya menegaskan bahwa mereka tidak mengharapkan Iran untuk menyertakan peluncur dalam pengiriman ini. Hingga kini, belum ada penjelasan jelas mengenai keputusan Iran tersebut.

Beberapa ahli yang diwawancarai mengemukakan bahwa Rusia mungkin berencana untuk memodifikasi truk mereka sendiri untuk meluncurkan rudal ini. Dengan tidak mengirimkan peluncur, Iran mungkin juga berusaha menciptakan peluang untuk negosiasi baru dengan kekuatan Barat mengenai ketegangan yang terjadi.

Fabian Hinz, seorang pakar rudal dari International Institute for Strategic Studies, menyebutkan bahwa peluncur yang dirancang khusus sangat penting untuk efektivitas peluncuran rudal balistik. Salah satu kemungkinan alasan Iran tidak mengirimkan peluncur adalah karena truk sipil yang dimodifikasi tidak cukup kuat untuk beroperasi di medan berat, terutama dalam kondisi musim dingin Ukraina yang ekstrem. Iran dikenal telah memodifikasi truk komersial seperti Mercedes untuk dijadikan peluncur yang dapat dengan mudah disamarkan.

Namun, truk-truk tersebut dianggap tidak cukup andal untuk menghadapi tantangan medan di Ukraina. David Albright, mantan inspektur nuklir PBB, juga menegaskan bahwa truk komersial mungkin tidak mampu beroperasi dalam kondisi berat, sehingga alasan ini bisa menjadi faktor mengapa Iran menahan pengiriman peluncur.

Pengiriman rudal Fath-360 menambah tantangan baru bagi Ukraina dalam mempertahankan wilayahnya. Rudal ini memiliki kecepatan tinggi, mampu mencapai empat kali kecepatan suara saat mendekati sasaran, sehingga membuatnya lebih sulit untuk dicegat. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengungkapkan bahwa rudal ini kemungkinan akan digunakan oleh Rusia dalam beberapa minggu ke depan dan dapat mengancam keamanan Eropa dengan memberikan Rusia lebih banyak sumber daya untuk digunakan di luar garis depan.

Dengan jangkauan mencapai 121 kilometer, Fath-360 dianggap sebagai senjata yang sangat berbahaya dan berpotensi memperburuk kondisi di medan perang. Namun, tanpa adanya peluncur yang tepat, efektivitas pengiriman ini dalam jangka pendek masih menjadi tanda tanya.