• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Jokowi Buka Suara: Komoditas Tambang Ini Masih Terlupakan dalam Hilirisasi!

img

Nuansapaginews.com Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Di Sini mari kita bahas keunikan dari CNBC Indonesia, News, Berita yang sedang populer. Artikel Ini Menawarkan CNBC Indonesia, News, Berita Jokowi Buka Suara Komoditas Tambang Ini Masih Terlupakan dalam Hilirisasi Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.

Jakarta, 24 September 2024 - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan bahwa pemerintah akan memperkuat program hilirisasi untuk semua komoditas mineral, termasuk timah. Menurut Jokowi, Indonesia memiliki banyak peluang untuk mengembangkan hilirisasi di berbagai sektor mineral.

“Semua komoditas akan mengalami hilirisasi. Timah belum, dan batubara juga belum dikonversi menjadi gas. Saya rasa masih banyak potensi yang bisa kita eksplorasi,” jelasnya setelah peresmian injeksi bauksit perdana pada proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam proyek hilirisasi, termasuk antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta, maupun kerja sama dengan perusahaan luar negeri.

“Kolaborasi dalam hilirisasi sangat penting. Kerja sama antara BUMN dan swasta, BUMN dengan BUMN lainnya, serta swasta luar negeri, semua diperlukan,” tambahnya.

Jokowi juga mencatat bahwa nilai ekspor bijih nikel Indonesia pada tahun 2020 hanya mencapai sekitar US$ 1,4 miliar atau setara dengan Rp 20 triliun. Namun, setelah menghentikan ekspor, nilainya meningkat menjadi US$ 34,8 miliar, yang setara dengan hampir Rp 600 triliun, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara.

Ia menegaskan bahwa kebutuhan aluminium di Indonesia saat ini mencapai 1,2 juta ton, dengan 56% dari jumlah tersebut diimpor. “Meskipun kita memiliki bahan baku, kita tetap mengandalkan impor untuk aluminium,” ujarnya.

Jokowi juga menyatakan bahwa produksi di SGAR Fase 1 diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor alumina sebesar 1 juta ton. “Setelah beroperasi, kita bisa menghentikan impor yang saat ini merugikan devisa negara, yang diperkirakan mencapai US$ 3,5 miliar setiap tahun,” tutup Jokowi.

Sekian ulasan tentang jokowi buka suara komoditas tambang ini masih terlupakan dalam hilirisasi yang saya sampaikan melalui cnbc indonesia, news, berita Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca tetap fokus pada impian dan jaga kesehatan jantung. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.