Jokowi Diterpa Dua Tamparan Keras: Jabatan Hanya Tersisa Sebulan!
Nuansapaginews.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Dalam Blog Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai CNBC Indonesia, News, Berita. Tulisan Yang Mengangkat CNBC Indonesia, News, Berita Jokowi Diterpa Dua Tamparan Keras Jabatan Hanya Tersisa Sebulan Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.
Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo, Indonesia dihadapkan pada dua isu serius. Di awal September, negara ini mengalami penurunan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa IHK pada Agustus 2024 mengalami penurunan, yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Secara tahunan, inflasi tercatat 2,12%, sedikit menurun dari 2,13% pada periode sebelumnya. Sementara itu, secara bulanan, IHK mengalami deflasi sebesar 0,03%.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyatakan bahwa deflasi ini adalah yang keempat kalinya terjadi sepanjang tahun 2024. Konsensus dari 11 institusi memprediksi IHK akan stagnan pada 0% untuk bulan Agustus 2024, sementara IHK inti diproyeksi berada di angka 1,99% secara tahunan.
Deflasi Empat Bulan Berturut-turut: Sebuah Anomali
Deflasi selama empat bulan berturut-turut ini merupakan fenomena yang belum pernah terjadi sejak 1999. Kondisi ini menandakan adanya penurunan daya beli masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil.
Untuk konteks, pada 1999, Indonesia mengalami deflasi selama delapan bulan berturut-turut. Menurut data Agustus 2024, sektor makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi dengan kontribusi 0,15%.
Sejarah mencatat bahwa IHK Indonesia lebih sering mencatat inflasi. Deflasi biasanya hanya terjadi satu bulan dan diikuti inflasi pada bulan berikutnya, sehingga situasi deflasi yang berkepanjangan ini sangat jarang.
Jokowi selalu mengingatkan akan bahaya inflasi, tetapi kini justru Indonesia menghadapi deflasi. Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang, mengungkapkan bahwa penurunan harga makanan menjadi faktor utama deflasi ini.
PMI Manufaktur Terus Menurun
PMI Manufaktur Indonesia juga menunjukkan kontraksi selama dua bulan berturut-turut, yang merupakan angka terendah sejak Agustus 2021. Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat sektor manufaktur berkontribusi besar terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.
Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan bahwa penurunan harga bahan pangan, seperti bawang merah, berdampak pada deflasi. Tren ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat berpotensi menurun.
Menurut S&P Global, industri manufaktur Indonesia terus menghadapi penurunan output dan pesanan baru yang lebih tajam. Penurunan tenaga kerja pun terjadi meski dalam skala kecil, sebagai respons terhadap situasi ini.
Keadaan lemahnya sektor manufaktur diperkirakan akan berlanjut hingga akhir kuartal ketiga 2024. Ekonom Senior Samuel Sekuritas, Fithra Faisal, menekankan perlunya dukungan kebijakan untuk menstabilkan sektor ini.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan penurunan daya beli, PMI Indonesia diperkirakan akan tetap berada di level 49-50 hingga akhir kuartal ketiga.
Itulah rangkuman menyeluruh seputar jokowi diterpa dua tamparan keras jabatan hanya tersisa sebulan yang saya paparkan dalam cnbc indonesia, news, berita Moga moga artikel ini cukup nambah pengetahuan buat kamu kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. Ajak temanmu untuk ikut membaca postingan ini. Terima kasih atas perhatian Anda