• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kenapa Israel Bisa Bertahan Tanpa Bangkrut Meski Terus Dilanda Perang? Ini Rahasianya!

img

Nuansapaginews.com Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Di Artikel Ini mari kita bahas CNBC Indonesia, News, Berita yang lagi ramai dibicarakan. Pembahasan Mengenai CNBC Indonesia, News, Berita Kenapa Israel Bisa Bertahan Tanpa Bangkrut Meski Terus Dilanda Perang Ini Rahasianya Simak penjelasan detailnya hingga selesai.

    Table of Contents

Konflik antara Palestina dan Israel masih berlangsung hingga saat ini, menjadi salah satu perseteruan paling panjang dan rumit di dunia. Konflik ini melibatkan berbagai faktor, mulai dari isu wilayah, agama, hingga politik yang saling berkaitan. Tidak hanya dengan Palestina, Israel juga terlibat dalam ketegangan dengan negara-negara Timur Tengah lainnya, seperti Lebanon, Iran, Yaman, Suriah, dan Irak. Meskipun terlibat dalam berbagai pertempuran, Israel tetap masuk dalam kategori negara maju dan kaya.

Berdasarkan data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel tercatat sebesar US$522,03 miliar pada tahun 2022, setara dengan sekitar Rp8.482 triliun dengan kurs Rp16.248 per US$. Angka ini mewakili sekitar 0,23% dari perekonomian dunia. Pencapaian ekonomi Israel sangat dipengaruhi oleh statusnya sebagai negara industri yang mengandalkan penelitian dan pengembangan yang intensif, serta teknologi tinggi dalam proses manufakturnya.

Berbeda dengan banyak negara maju lainnya yang mengalami stagnasi dalam sektor industri, Israel justru mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor manufaktur, khususnya yang berkaitan dengan teknologi tinggi. Lebih dari 25% tenaga kerja industri Israel berfokus pada manufaktur berbasis teknologi tinggi, sebuah pencapaian yang cukup signifikan, seperti yang dijelaskan dalam situs Kedutaan Israel di Inggris.

Selain itu, Israel dikenal memiliki sistem penelitian dan pengembangan yang sangat maju. Menurut para ahli PBB, Israel berada di peringkat 10 teratas dunia dalam hal kualitas penelitian dan pengembangan. Negara ini mengalokasikan sekitar 4,9% dari PDB-nya untuk riset, yang mendukung kemajuan teknologi di berbagai sektor.

Dalam sektor mineral, Israel juga menjadi pusat manufaktur berlian global. Israel Diamond Exchange, yang merupakan lantai perdagangan berlian terbesar di dunia, berperan penting dalam perdagangan berlian internasional. Negara ini juga telah mencatatkan kemajuan signifikan dalam bidang pertanian, dengan luas lahan pertanian yang telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak kemerdekaannya pada tahun 1948.

Teknik irigasi yang canggih dan inovasi teknologi dalam pertanian telah membantu Israel menjadi salah satu negara dengan sistem pertanian paling maju. Interaksi erat antara petani dan peneliti yang disponsori pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan metode baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Selain sektor pertanian, Israel juga dikenal sebagai 'Negara Startup' berkat inovasi dan kewirausahaan yang terus berkembang. Waze, layanan peta digital asal Israel yang mengandalkan data real-time dari penggunanya, adalah salah satu startup Israel yang telah dikenal di seluruh dunia. Begitu pula dengan Firebolt, perusahaan yang mengembangkan teknologi data cloud yang mempermudah akses dan analisis data bagi penggunanya.

Perkembangan industri teknologi di Israel tidak lepas dari kontribusi tenaga ahli yang bermigrasi ke negara tersebut, terutama setelah Perang Dunia II. Gelombang eksodus dari negara-negara Eropa membawa banyak insinyur dan ilmuwan terampil, yang mempercepat kemajuan industri di Israel, khususnya dalam bidang farmasi, bahan kimia, dan teknologi.

Israel juga mendapatkan sokongan besar dari Amerika Serikat, yang menjadi sekutu utamanya. Sejak 1946, Israel telah menerima sekitar US$263 miliar bantuan luar negeri dari AS, menjadikannya sebagai salah satu negara penerima bantuan terbesar dari Washington hingga tahun 2023.

Demikianlah kenapa israel bisa bertahan tanpa bangkrut meski terus dilanda perang ini rahasianya telah saya uraikan secara lengkap dalam cnbc indonesia, news, berita Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua selalu bergerak maju dan jaga kesehatan lingkungan. Jika kamu suka Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.