Ketegangan Memuncak: Serangan Udara Israel dan Hizbullah Hangatkan Tanah Arab

Nuansapaginews.com Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Di Sesi Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai CNBC Indonesia, News, Berita. Konten Yang Terinspirasi Oleh CNBC Indonesia, News, Berita Ketegangan Memuncak Serangan Udara Israel dan Hizbullah Hangatkan Tanah Arab Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel terus meningkat pada Jumat, 20 September 2024. Israel melancarkan serangan udara yang paling intensif dalam hampir setahun, terkait konflik yang berlangsung dengan Hizbullah yang didukung oleh Iran.

Militer Israel menginformasikan bahwa pada Kamis, mereka telah menyerang ratusan peluncur roket Hizbullah yang mengancam wilayah mereka. Sumber keamanan di Lebanon mengungkapkan bahwa ini merupakan serangan terberat sejak permulaan permusuhan pada Oktober 2023.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon selatan melaporkan adanya "intensifikasi besar permusuhan" di area perbatasan dan wilayah operasional mereka. Juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, menyatakan keprihatinan atas situasi yang semakin buruk dan mendesak semua pihak untuk segera menenangkan keadaan.

Serangan udara Israel pada hari Jumat dilaporkan mengenai setidaknya tiga desa di Lebanon selatan, seperti yang ditunjukkan oleh sumber keamanan dan media al-Manar milik Hizbullah, yang menayangkan gambar asap mengepul dari lokasi serangan.

Hizbullah mengklaim bahwa mereka telah menembakkan rudal berpemandu ke pasukan Israel di Metula, kota yang sering menjadi target serangan selama setahun terakhir. Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa penduduk di beberapa kota di utara Israel diperintahkan untuk tetap dekat dengan tempat perlindungan.

Militer Israel sebelumnya mencabut perintah yang membatasi pergerakan di beberapa komunitas utara dan Dataran Tinggi Golan setelah serangan dimulai. Sumber keamanan melaporkan bahwa empat orang terluka akibat pengeboman intensif tersebut, namun belum jelas apakah mereka termasuk anggota Hizbullah.

Konflik yang telah berlangsung selama setahun ini merupakan yang terburuk sejak perang 2006, memaksa puluhan ribu orang untuk mengungsi dari kediaman mereka di kedua sisi perbatasan. Meskipun kebanyakan pertempuran terjadi dekat perbatasan, peningkatan ketegangan minggu ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas lebih jauh.

Serangan terbaru ini terjadi setelah ledakan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah awal pekan ini, yang menewaskan 37 orang dan melukai ribuan lainnya. Menurut sumber, baterai walkie-talkie dicampur dengan bahan peledak PETN yang sulit terdeteksi.

Hizbullah menuduh Israel sebagai pelaku serangan tersebut, namun militer Israel belum memberikan konfirmasi terkait keterlibatan mereka. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga memberikan komentar terkait insiden ini.