Ketua Yayasan Jayabaya: Soeharto dan Gus Dur, Dua Nama Besar yang Layak Dikenang sebagai Pahlawan Nasional!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4954406/original/057532200_1727408833-WhatsApp_Image_2024-09-27_at_09.18.33.jpeg)
Nuansapaginews.com Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Di Tulisan Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang News, Politik. Penjelasan Artikel Tentang News, Politik Ketua Yayasan Jayabaya Soeharto dan Gus Dur Dua Nama Besar yang Layak Dikenang sebagai Pahlawan Nasional Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.
Table of Contents
Jakarta - Pj Moeslim, Ketua Umum Yayasan Jayabaya Moestar, mengusulkan agar negara memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2, Soeharto, serta Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal dengan Gus Dur. Menurut Moestar, Soeharto telah berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa, membawa Indonesia keluar dari keterpurukan dan menuju kondisi yang lebih baik.
Moestar menambahkan bahwa pada akhir masa jabatannya, Soeharto menunjukkan jiwa kepemimpinan yang besar dengan tidak menggunakan kekuatan militer untuk mempertahankan posisinya sebagai presiden. "Beliau dapat saja menggunakan tentara untuk menanggulangi demonstrasi, tetapi memilih untuk mundur demi kehendak rakyat," ungkapnya.
Pada rapat paripurna MPR RI yang berlangsung pada 25 September 2024, MPR resmi mencabut nama Soeharto dari Ketetapan (Tap) MPR Nomor 11 Tahun 1998, yang sebelumnya memerintahkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menyatakan bahwa pencabutan ini adalah langkah yang sesuai, mengingat Soeharto telah tiada.
Selain itu, Moestar juga menekankan bahwa Gus Dur pantas mendapatkan gelar pahlawan nasional. "Gus Dur adalah figur yang menghargai keberagaman dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk suku, agama, dan ras, serta memberikan contoh bagaimana keberagaman bisa menjadi kekuatan bangsa," tuturnya.
Sejalan dengan itu, MPR juga mencabut Tap MPR Nomor II/MPR/2001 terkait pertanggungjawaban Gus Dur sebagai Presiden. Pencabutan ini dilakukan atas permohonan Fraksi PKB. Dengan dicabutnya kedua Tap MPR tersebut, Moestar menegaskan bahwa tidak ada lagi halangan bagi negara untuk mengangkat kedua presiden ini sebagai pahlawan nasional.
"Kita adalah bangsa besar dengan berbagai perjalanan sejarah. Keduanya layak diakui sebagai pahlawan karena pemikiran dan tindakan mereka telah berkontribusi pada kemajuan bangsa ini," tutup Moestar.
Begitulah ketua yayasan jayabaya soeharto dan gus dur dua nama besar yang layak dikenang sebagai pahlawan nasional yang telah saya ulas secara komprehensif dalam news, politik Saya berharap artikel ini menginspirasi Anda untuk belajar lebih banyak tetap konsisten dan utamakan kesehatan keluarga. Ajak temanmu untuk ikut membaca postingan ini. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih atas dukungannya.