Ledakan di Kebakaran Gedung: Bakamla Tegaskan Tidak Ada Amunisi Berat!

Nuansapaginews.com Selamat beraktivitas semoga penuh keberhasilan., Detik Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang News, Peristiwa. Artikel Ini Mengeksplorasi News, Peristiwa Ledakan di Kebakaran Gedung Bakamla Tegaskan Tidak Ada Amunisi Berat Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

1.1. Kebakaran Gedung Bakamla RI: Ledakan Terdengar, Tidak Ada Amunisi Berat

Kebakaran Gedung Bakamla RI: Ledakan Terdengar, Tidak Ada Amunisi Berat

Sebuah peristiwa kebakaran terjadi di Gedung Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) pada Minggu, 29 September 2024. Peristiwa yang menghebohkan ini turut disertai oleh suara ledakan, namun pihak Bakamla memastikan tidak ada amunisi berat di lokasi kejadian.

Kolonel Gugun S Rachman, Pranata Humas Ahli Madya Bakamla, menjelaskan bahwa suara ledakan yang terdengar kemungkinan berasal dari material yang terbakar. Ia menegaskan bahwa Bakamla tidak menyimpan amunisi berat, dan senjata yang ada hanya untuk keperluan khusus dan disimpan dengan aman.

Gedung Bakamla RI yang baru beroperasi sejak 2017 ini terdiri dari enam lantai. Lantai satu hingga lima digunakan oleh jajaran Bakamla, sementara lantai tiga dihuni oleh Kantor Yayasan Bung Karno dan lantai enam merupakan lokasi Kantor Komnas Perempuan yang sedang dalam tahap renovasi. Dugaan sementara, kebakaran bermula dari lantai enam.

Pihak Bakamla saat ini tengah melakukan inventarisasi terhadap kerugian akibat kebakaran, termasuk kerusakan bangunan, dokumen, dan peralatan. Beruntung, petugas keamanan berhasil bertindak cepat sehingga api dapat dikendalikan dan tidak meluas.

Sementara itu, Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, Laksamana Madya TNI Irvansyah, juga membenarkan adanya kebakaran di Gedung Bakamla RI. Ia mengungkapkan bahwa selain Bakamla, Kantor Yayasan Bung Karno yang berada di lantai tiga turut terdampak.

Irvansyah menambahkan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Pihaknya belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai korban jiwa atau kerugian materiil yang ditimbulkan.