Lewotobi Laki-Laki 'Batuk' Abu Vulkanik, Langit NTT Berselimut Kelabu

Nuansapaginews.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Pada Waktu Ini mari kita telaah CNBC Indonesia, News, Foto News yang banyak diperbincangkan. Artikel Ini Menawarkan CNBC Indonesia, News, Foto News Lewotobi LakiLaki Batuk Abu Vulkanik Langit NTT Berselimut Kelabu Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

1.1. Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat, Warga Dievakuasi
2.1. Kronologi Erupsi

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat, Warga Dievakuasi

Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali meningkat drastis. Pada Sabtu, 9 November 2024, gunung berapi ini mengalami erupsi yang jauh lebih besar dibandingkan letusan-letusan sebelumnya.

Kolom abu vulkanik membubung tinggi hingga mencapai 9 kilometer di atas permukaan laut, dengan arah sebaran menuju barat daya, barat, dan barat laut. Abu vulkanik yang tebal dan berwarna kelabu menyelimuti wilayah sekitar, mengakibatkan gangguan visibilitas dan kualitas udara.

Erupsi kali ini juga disertai dengan keluarnya material vulkanik panas yang mengancam keselamatan warga. Sejumlah desa di sekitar gunung telah dievakuasi untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.

Meskipun aktivitas vulkanik terus meningkat, Badan Geologi masih mempertahankan status Awas untuk Gunung Lewotobi Laki-Laki. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu dari dua gunung berapi kembar yang terletak di Pulau Flores. Gunung ini dikenal memiliki sejarah letusan yang cukup panjang dan seringkali memberikan dampak signifikan bagi masyarakat sekitar.

[Gambar: Warga mengungsi dengan latar belakang Gunung Lewotobi Laki-Laki yang sedang erupsi]

Kronologi Erupsi

Sehari sebelumnya, pada Jumat, 8 November 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengalami beberapa kali erupsi dengan intensitas yang lebih rendah. Namun, aktivitas vulkanik terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Sabtu pagi.

Erupsi yang terjadi pada dini hari Sabtu mengeluarkan kolom abu setinggi 5 kilometer dan awan panas sejauh 3 kilometer. Kondisi ini semakin memperparah situasi dan memaksa warga untuk segera mengungsi.