Mogok Nasional Mengintai? Buruh Ancam Aksi Besar-besaran Akhir Oktober

Nuansapaginews.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Hari Ini mari kita bahas keunikan dari News, Peristiwa yang sedang populer. Konten Informatif Tentang News, Peristiwa Mogok Nasional Mengintai Buruh Ancam Aksi Besarbesaran Akhir Oktober Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.

1.1. Buruh Ancam Mogok Nasional jika Tuntutan Tak Digubris

Buruh Ancam Mogok Nasional jika Tuntutan Tak Digubris

Jakarta – Ribuan buruh dari seluruh Indonesia bersiap menggelar aksi besar-besaran pada akhir Oktober 2024. Demo yang akan berlangsung selama sepekan ini menuntut kenaikan upah minimum 2025 sebesar 8-10 persen dan pencabutan klaster ketenagakerjaan dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan bahwa tuntutan kenaikan upah ini merupakan upaya untuk menjaga daya beli pekerja di tengah meningkatnya biaya hidup. “Kenaikan upah bukan sekadar angka, tetapi kebutuhan dasar bagi buruh untuk bertahan,” tegas Iqbal.

Selain kenaikan upah, buruh juga mendesak pemerintah untuk mencabut klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja. Klaster ini dinilai telah merugikan pekerja dengan memberikan fleksibilitas kerja yang berlebihan dan mengikis hak-hak dasar buruh. Iqbal bahkan menyebut bahwa klaster ini telah “merampas hak-hak buruh yang seharusnya dilindungi”.

Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, buruh mengancam akan menggelar mogok nasional pada November 2024. “Mogok nasional adalah langkah terakhir kami,” tegas Iqbal. Ancaman mogok ini menunjukkan keseriusan buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Aksi besar-besaran ini akan melibatkan ratusan ribu buruh dari berbagai daerah di Indonesia. Demo akan dimulai di Jakarta dan kemudian meluas ke berbagai kota besar lainnya. “Selama tujuh hari, suara buruh akan menggema dari satu kota ke kota lain,” kata Iqbal.

Pemerintah kini dihadapkan pada tantangan berat untuk memenuhi tuntutan buruh. Keputusan yang diambil pemerintah dalam waktu dekat akan sangat menentukan situasi ketenagakerjaan di Indonesia.