Novita Hardini Siap Melangkah: Pendidikan Lemhannas RI Jadi Bekal Menuju DPR RI
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4951093/original/069608200_1727095307-WhatsApp_Image_2024-09-23_at_19.11.49.jpeg)
Nuansapaginews.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Pada Artikel Ini mari kita telusuri News, Peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan. Pembahasan Mengenai News, Peristiwa Novita Hardini Siap Melangkah Pendidikan Lemhannas RI Jadi Bekal Menuju DPR RI Jangan berhenti di tengah jalan
- 1.1. Pancasila
- 2.1. Bhinneka Tunggal Ika
Table of Contents
Jakarta - Novita Hardini, anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029, bersama rekan-rekannya mengikuti program pemantapan nilai-nilai kebangsaan di Shangrila dari tanggal 21 hingga 29 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, serta diharapkan dapat diimplementasikan dalam setiap kebijakan dan tindakan legislatif.
Program orientasi ini memberikan pemahaman yang jelas mengenai aspek administratif dalam menjalankan tugas DPR RI. “Program ini sangat penting untuk menguatkan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kepemimpinan nasional, yang merupakan dasar tugas kami sebagai wakil rakyat,” ungkap Novita dalam keterangan pers yang diterima pada Senin, 23 September 2024.
Selain berfungsi sebagai orientasi untuk anggota DPR RI yang baru terpilih, program ini juga membantu mereka memahami tanggung jawab di lembaga legislatif. Setiap harinya, peserta menerima tiga hingga empat materi dari pembicara yang ahli di bidangnya. Salah satu sesi yang paling mengesankan bagi Novita adalah tentang anti-korupsi yang dipimpin oleh Pimpinan KPK, Nurul Ghufron.
Dalam sesi tersebut, Nurul Ghufron ditanya oleh peserta mengenai “mana yang lebih kuat, hukum atau politik?”. Ia menjawab bahwa politik memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan hukum, pernyataan ini memicu perenungan bagi Novita. “Politik dalam konteks yang baik atau buruk?” tanya Novita. Ia menekankan bahwa politik yang baik adalah untuk mencapai tatanan sosial yang adil, sementara politik yang buruk dapat mengabaikan hukum untuk kepentingan tertentu.
Novita menegaskan pentingnya keseimbangan antara hukum dan politik dalam pembangunan bangsa. Ia menyatakan tantangan bagi anggota DPR RI adalah memastikan bahwa keputusan politik tidak merugikan rakyat, melainkan mengutamakan kepentingan publik.
Selain itu, momentum pendidikan Lemhannas ini juga menjadi forum diskusi yang relevan mengenai wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional. Novita mengingatkan bahwa indeks demokrasi Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan India dan Malaysia. Menurut data Our World In Data, indeks demokrasi Indonesia tercatat pada angka 6.5, sedangkan India dan Malaysia masing-masing berada di angka 7.2 dan 7.3.
“Pertumbuhan indeks demokrasi Indonesia dari 2006 hingga 2023 hanya meningkat 0.1 persen, yang menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama oleh kami sebagai wakil rakyat, untuk membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih demokratis,” jelasnya.
Novita menegaskan bahwa tugas anggota DPR RI bukan hanya memenuhi janji politik kepada konstituen, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan bagi rakyat menuju Indonesia Emas 2045. “Pendidikan Lemhannas ini merupakan momen penting untuk membangun kesepahaman bahwa perjuangan kami di parlemen tidak hanya terbatas pada legislasi, tetapi juga tentang membangun masa depan Indonesia yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan,” pungkas Novita Hardini, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap novita hardini siap melangkah pendidikan lemhannas ri jadi bekal menuju dpr ri dalam news, peristiwa ini hingga selesai Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian selalu bergerak maju dan jaga kesehatan lingkungan. Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. terima kasih banyak.