• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pertamina Tertekan: BBM Subsidi Menjadi Beban yang Semakin Berat!

img

Nuansapaginews.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Dalam Konten Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar CNBC Indonesia, News, Berita. Informasi Lengkap Tentang CNBC Indonesia, News, Berita Pertamina Tertekan BBM Subsidi Menjadi Beban yang Semakin Berat Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Jakarta, CNBC Indonesia - Abra El Talattov, Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, mengungkapkan bahwa penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina didominasi oleh produk BBM bersubsidi, terutama Pertalite dan Bio Solar atau solar subsidi.

Menurut Abra, dominasi BBM bersubsidi ini menimbulkan sejumlah masalah signifikan. Salah satu isu utama adalah beban keuangan yang harus ditanggung oleh Pertamina, terutama terkait dengan kompensasi dari pemerintah.

"Kompensasi ini biasanya berat dan terdapat jeda waktu, yang tentu berdampak pada cash flow perusahaan," ujar Abra dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (26/9/2024).

Masalah lain yang dihadapi adalah adanya disparitas harga antara BBM subsidi dan non-subsidi, yang menyebabkan peralihan konsumen dari BBM non-subsidi ke subsidi. Hal ini semakin meningkatkan beban finansial bagi pemerintah.

"Ada risiko migrasi konsumen dari BBM non-subsidi ke BBM subsidi karena mekanisme subsidi yang masih terbuka," tambahnya.

Abra juga mencatat bahwa penjualan Pertalite mencakup lebih dari 80% pasar gasoline, sementara Bio Solar menguasai lebih dari 90% penjualan gasoil.

Menurut kajian INDEF pada tahun 2023, ketidaktepatan penyaluran solar bersubsidi mencapai 96%, sedangkan untuk Pertalite sebesar 78%. "Data dari BPS dan Pertamina menunjukkan ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran BBM bersubsidi ini sangat jelas," katanya.

Begitulah uraian mendalam mengenai pertamina tertekan bbm subsidi menjadi beban yang semakin berat dalam cnbc indonesia, news, berita yang saya bagikan Jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan diri pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. Terima kasih

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.