Pertemuan Misterius: Eks Kepala Bea Cukai DIY dan Pimpinan KPK Diusut Tuntas

Nuansapaginews.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Pada Saat Ini aku mau membahas keunggulan News, Berita yang banyak dicari. Informasi Praktis Mengenai News, Berita Pertemuan Misterius Eks Kepala Bea Cukai DIY dan Pimpinan KPK Diusut Tuntas Jangan berhenti di tengah jalan

Polda Metro Jaya telah memulai penyelidikan terkait pertemuan antara Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dengan mantan Kepala Bea Cukai DI Yogyakarta, Eko Darmanto. Alexander mengaku heran mengapa pertemuan ini kembali diusut.

"Isu lama ini sudah pernah saya tanggapi. Saya tidak tahu mengapa diangkat lagi," kata Alexander saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian pada Minggu, 29 September 2024.

Alexander menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Eko berlangsung sebelum adanya penyelidikan dugaan korupsi yang melibatkan Eko. Ia menegaskan bahwa saat itu belum ada perkara yang sedang ditangani oleh KPK.

"Pertemuan terjadi sebelum adanya surat perintah penyelidikan (sprinlidik), jadi memang belum ada perkara pada saat itu," jelasnya.

Dia menambahkan, saat pertemuan berlangsung, ia ditemani oleh dua orang staf, dan pimpinan KPK lainnya juga sudah mengetahui pertemuan tersebut. Hasil pertemuan kemudian disampaikan dalam rapat pimpinan.

"Saya didampingi dua staf, dan semua pimpinan serta beberapa pejabat struktural mengetahui pertemuan itu. Hasilnya saya laporkan dalam rapat," ujarnya.

Alexander dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait pertemuannya dengan Eko. Eko sendiri dijadikan tersangka oleh KPK pada Desember 2023 setelah gaya hidup mewahnya viral di media sosial. Eko dinyatakan bersalah menerima gratifikasi sebesar Rp 23,5 miliar dan divonis enam tahun penjara.

Menanggapi laporan ini, Polda Metro Jaya menegaskan akan mengusut tuntas pertemuan tersebut. Mereka telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan pada 5 April 2024 dan memperbaruinya pada 9 September 2024.

Sejauh ini, sebanyak 17 saksi telah dimintai keterangan, termasuk Eko Darmanto. Pihak penyidik masih mencari bukti dugaan tindak pidana dalam kasus ini.

Perlu diketahui, pimpinan KPK dilarang bertemu dengan pihak yang terkait dengan perkara yang sedang ditangani oleh KPK. Berdasarkan Pasal 36, pimpinan KPK dilarang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak terkait kasus korupsi yang sedang ditangani, dan pelanggaran atas aturan ini dapat berujung pada hukuman 5 tahun penjara.