Poengki Prihatin Survei KPK Anjlok, Jelang Uji Kelayakan Jadi Pimpinan

Nuansapaginews.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Pada Artikel Ini aku ingin berbagi insight tentang News, Berita yang menarik. Catatan Informatif Tentang News, Berita Poengki Prihatin Survei KPK Anjlok Jelang Uji Kelayakan Jadi Pimpinan Jangan lewatkan informasi penting

1.1. "Saya sangat senang menerima materi tersebut, karena kami ingin memfokuskan pada pencegahan melalui pengawasan. Menurut data, sejak 2004 hingga 2024, terdapat 167 kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi. Ini adalah angka yang sangat mengejutkan,"
2.1. "KPK harus dapat mengembalikan kepercayaan publik. Survei-survei yang ada menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang sangat rendah, hanya mencapai 56 persen. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi KPK untuk memperbaiki citranya,"

Komisi III DPR RI hari ini memulai uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) untuk calon pimpinan (capim) KPK. Salah satu capim yang mengikuti tes ini, Poengky Indarti, memberikan perhatian khusus pada rendahnya hasil survei mengenai kinerja KPK.

"Kami mempersiapkan diri dengan belajar dan berdiskusi bersama teman-teman dari masyarakat sipil. Kami juga mendapatkan bahan-bahan dari berbagai sumber, baik secara langsung maupun daring, serta membaca berbagai pandangan dari para ahli, termasuk para pimpinan KPK sebelumnya," ujar Poengky di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (18/11/2024).

Poengky, yang berada di urutan kedua untuk uji kepatutan tersebut, mengungkapkan bahwa ia telah menerima makalah mengenai monitoring dan pengawasan. Ia menegaskan bahwa pengawasan di KPK harus ditingkatkan agar pemberantasan korupsi dapat berjalan lebih efektif.

"Saya sangat senang menerima materi tersebut, karena kami ingin memfokuskan pada pencegahan melalui pengawasan. Menurut data, sejak 2004 hingga 2024, terdapat 167 kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi. Ini adalah angka yang sangat mengejutkan," ujar Poengky.

Poengky juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan internal di KPK. Ia berharap lembaga ini dapat lebih fokus untuk mencegah terjadinya kasus-kasus korupsi di masa depan.

"KPK harus dapat mengembalikan kepercayaan publik. Survei-survei yang ada menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang sangat rendah, hanya mencapai 56 persen. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi KPK untuk memperbaiki citranya," tambah Poengky.