Polisi Menyisir Saksi Kunci untuk Mengungkap Pembubaran Paksa Diskusi Forum Tanah Air
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4957688/original/015968800_1727779728-IMG_20241001_164223.jpg)
Nuansapaginews.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Pada Waktu Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari News, Peristiwa. Konten Yang Membahas News, Peristiwa Polisi Menyisir Saksi Kunci untuk Mengungkap Pembubaran Paksa Diskusi Forum Tanah Air Jangan berhenti di tengah jalan
Table of Contents
Jakarta - Polisi tengah memeriksa saksi kunci terkait insiden pembubaran paksa diskusi yang bertajuk 'Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' yang berlangsung di Kemang, Jakarta Selatan. Saksi kunci ini dipandang memiliki informasi mendalam mengenai kejadian yang berlangsung pada hari Sabtu, 28 September 2024.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa saksi kunci berinisial JW berasal dari kelompok pelaku yang terlibat.
“Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi kunci JW, yang merupakan bagian dari kelompok pelaku yang mengetahui detail peristiwa tersebut,” jelas Ade Ary di Polda Metro Jaya pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Pemeriksaan ini berlangsung di Polda Metro Jaya, di mana JW diketahui berada di lokasi kejadian, meskipun ia tidak terlibat langsung dalam aksi pembubaran. “Pemeriksaan dimulai sejak siang ini,” imbuh Ade.
Sebelumnya, Wakapolda Metro, Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy, menjelaskan peran lima orang yang diduga terlibat dalam pembubaran dan perusakan di diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang. Djati menyebutkan bahwa FEK bertindak sebagai koordinator lapangan, sedangkan GW masuk ke ruang seminar dan melakukan perusakan.
JJ juga ikut serta dalam aksi tersebut, termasuk mencabut baliho, sementara LW dan MDM memiliki peran serupa dalam perusakan. “Lima orang ini sudah kami tangkap, dan kami akan mencari pelaku lain yang terlibat,” jelas Djati pada Minggu, 29 September 2024.
Polda Metro Jaya juga tengah menyelidiki motif di balik aksi pembubaran diskusi tersebut. “Kami akan melakukan skrining dan pendalaman terhadap para pelaku, termasuk penggerak serta motif di balik aksi ini,” ujar Djati.
Dia menegaskan bahwa Polda Metro Jaya tidak akan mentolerir tindakan premanisme dan anarki. Selain itu, mereka juga melakukan evaluasi terhadap petugas Polri yang bertugas pada saat itu. “Kami bertanggung jawab untuk menjaga keamanan Jakarta,” tegas Djati.
Sebelum pembubaran, pada Sabtu, 28 September, terjadi aksi unjuk rasa dari sekitar 30 anggota komunitas Forum Cinta Tanah Air di depan Hotel Grand Menteng, Jakarta Selatan. Mereka menuntut pembubaran kegiatan diskusi dengan alasan tidak memiliki izin dan dianggap memecah belah persatuan.
Djati menjelaskan bahwa petugas kepolisian dari Polsek Mampang telah melakukan pengamanan, namun terjadi aksi saling dorong antara peserta aksi dan petugas. “Kami mencoba melakukan mediasi agar seminar dapat dipercepat,” katanya.
Tiba-tiba, sekelompok 10 hingga 15 orang merangsek masuk dari pintu belakang gedung menuju ruang diskusi. Anggota kepolisian yang bertugas di depan hotel tidak menyadari hal ini karena fokus pada pengamanan aksi unjuk rasa.
“Petugas keamanan hotel berusaha mencegah, namun massa berhasil masuk dan melakukan perusakan. Setelah kejadian, petugas yang berada di depan baru menuju ke belakang gedung,” ungkap Djati.
Dengan kejadian ini, pihak kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan menjaga keamanan serta ketertiban di Jakarta.
Sekian pembahasan mendalam mengenai polisi menyisir saksi kunci untuk mengungkap pembubaran paksa diskusi forum tanah air yang saya sajikan melalui news, peristiwa Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain selalu bersyukur atas kesempatan dan rawat kesehatan emosional. silakan share ke rekan-rekan. cek juga artikel lain di bawah ini.