Prabowo Serukan Pertamina dan Pelni: "Ayo, Prioritaskan Kapal Buatan Lokal!"

Nuansapaginews.com Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Kini aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari CNBC Indonesia, News, Berita. Konten Yang Mendalami CNBC Indonesia, News, Berita Prabowo Serukan Pertamina dan Pelni Ayo Prioritaskan Kapal Buatan Lokal Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Jakarta, 28 Oktober 2024 - Presiden Prabowo Subianto mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk lebih memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Salah satu fokusnya adalah Pertamina dan Pelni, yang diharapkan dapat memesan kapal produksi lokal.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menjelaskan bahwa Pertamina merencanakan pengadaan sebanyak 80 kapal berukuran 17.500 ton. Selain itu, Pertamina juga berencana memperbarui armada hingga 300 kapal karena banyak di antaranya sudah berusia tua, dengan masa operasional mencapai 20 hingga 30 tahun.

Hashim menambahkan bahwa BUMN lainnya juga didorong untuk memesan dari pabrikan lokal. “Pemerintah akan memberikan order untuk setidaknya 80 kapal. Belum termasuk Pelni, ini baru dari Pertamina. Ada juga rencana untuk membangun 15 kapal ukuran 15.000 ton di dalam negeri,” ujarnya.

Ia juga mengakui bahwa pabrikan lokal seringkali menetapkan harga lebih tinggi dibandingkan produk impor. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan regulasi yang dapat menekan biaya produksi, sehingga harga produk lokal menjadi lebih kompetitif.

“Kita harus mencari cara untuk mengurangi biaya, banyak di antaranya disebabkan oleh regulasi. Jika regulasi ditetapkan oleh manusia, manusia juga bisa mengubahnya. Apa saja aturan yang bisa menekan biaya produksi?” tanya Hashim.

Penggunaan produk dalam negeri, menurutnya, akan menghasilkan efek berganda, di mana masyarakat dapat memperoleh pekerjaan, terutama bagi pelaku UMKM di sekitar galangan kapal.

“Semua galangan kapal akan mendapatkan pesanan. Saya tidak mendapatkan komisi dari galangan kapal. Saya tidak memiliki galangan kapal, saya sudah cukup dengan apa yang ada,” tegas Hashim.