Prabowo Targetkan 3 Juta Ha Sawah Baru untuk Amankan Stok Beras RI 80 Tahun!

Nuansapaginews.com Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Di Situs Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai CNBC Indonesia, News, Berita. Ulasan Artikel Seputar CNBC Indonesia, News, Berita Prabowo Targetkan 3 Juta Ha Sawah Baru untuk Amankan Stok Beras RI 80 Tahun Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.

1.1. "Presiden menugaskan kami untuk mempercepat cetak sawah. Proyek ini sudah dimulai di Merauke, dan akan segera disusul di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan wilayah lainnya. Kami terus mempercepat proses cetak sawah,"
2.1. "Dengan metode yang sama, kami yakin program cetak sawah baru ini bisa diterapkan di lahan rawa dan kering. Pengolahan tanah, pemanfaatan sumber air, semuanya bisa dikelola dengan baik,"

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto berencana mencetak 3 juta hektare sawah baru di seluruh Indonesia, demi menjamin ketahanan pangan nasional hingga 80 tahun ke depan.

Rencana tersebut diungkapkan seusai rapat terbatas bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto di Istana Negara, pada Senin (28/10/2024).

"Presiden menugaskan kami untuk mempercepat cetak sawah. Proyek ini sudah dimulai di Merauke, dan akan segera disusul di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan wilayah lainnya. Kami terus mempercepat proses cetak sawah," kata Amran Sulaiman dalam konferensi pers, Senin (28/10/2024).

Amran menambahkan, Prabowo juga meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada kebutuhan petani, seperti ketersediaan pupuk, serta mengoptimalkan lahan tanam yang ada.

Wamentan Sudaryono, di kesempatan yang sama, menjelaskan target cetak sawah baru ini sebesar 3 juta hektare dalam 3 hingga 4 tahun ke depan. Menurutnya, proyek ini penting karena lahan sawah terus menyusut sementara jumlah penduduk terus meningkat.

"Kami memperkirakan dengan luas 3 juta hektare ini, ketahanan pangan bisa terjaga hingga 80 tahun mendatang. Dengan laju peningkatan jumlah penduduk serta kebutuhan pangan, tambahan 3 juta hektare sawah ini bisa mengamankan persediaan pangan hingga 70-80 tahun ke depan," ujar Sudaryono.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah akan menyusun skema komersial untuk lahan baru, baik di tanah milik swasta maupun pemerintah. Sudaryono menegaskan, skema ini tidak akan merusak hutan lindung atau kawasan konservasi lainnya.

Lebih lanjut, Sudaryono menyebutkan bahwa lahan rawa yang belum termanfaatkan dapat dioptimalkan, dengan penambahan fasilitas seperti drainase, pengaturan air, dan penetralan tingkat keasaman tanah. Ia mencontohkan keberhasilan program optimalisasi lahan sebelumnya di lahan tadah hujan dan rawa, yang meningkatkan Indeks Penanaman (IP) pada 1,4 juta hektare.

"Dengan metode yang sama, kami yakin program cetak sawah baru ini bisa diterapkan di lahan rawa dan kering. Pengolahan tanah, pemanfaatan sumber air, semuanya bisa dikelola dengan baik," pungkas Sudaryono.