Prabowo Tawarkan Jatah Menteri ke NasDem, Surya Paloh Menolak: Apa yang Terjadi di Balik Layar?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4812950/original/091845800_1714045366-20240425-Surya_Paloh_Temui_Prabowo-HER_9.jpg)
Nuansapaginews.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Saat Ini mari kita bahas keunikan dari News, Politik yang sedang populer. Artikel Mengenai News, Politik Prabowo Tawarkan Jatah Menteri ke NasDem Surya Paloh Menolak Apa yang Terjadi di Balik Layar Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.
- 1.1. Jakarta
- 2.1. Minggu, 20 Oktober 2024
Table of Contents
Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengungkapkan bahwa Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, telah menyediakan kursi menteri untuk partainya. Meskipun demikian, Surya Paloh memilih untuk menolak tawaran tersebut.
Dalam wawancaranya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Minggu, 20 Oktober 2024, Surya Paloh menjelaskan, "Pak Prabowo menyampaikan, 'tolong Bung Surya jelaskan kepada kawan-kawan pers bahwasanya telah saya sediakan kursi kabinet untuk NasDem, tetapi NasDem yang menolak'."
Ketika ditanya mengenai jumlah menteri yang ditawarkan, Surya Paloh tidak memberikan informasi lebih lanjut, menekankan bahwa keputusan mengenai kabinet merupakan hak prerogatif kepala negara. "Tetapi saya pikir saya enggak tahu berapa," ujarnya.
Menurut Surya Paloh, tidak mengirimkan kadernya untuk menjabat menteri bisa menjadi pelajaran politik berharga. Ia menyatakan bahwa NasDem terus mengedepankan prinsip politik tanpa mahar. "Inilah momentum terbaik yang harus dilakukan oleh NasDem, lebih memberikan sesuatu yang berarti sebagai moral, proses pendidikan politik dalam kelangsungan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Setelah pemilu presiden 2024, PKB, PKS, dan NasDem menyatakan siap bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, pada saat pemanggilan para pembantu presiden, hanya PKB yang terlihat. Kader dari PKS dan NasDem tidak ada dalam daftar menteri maupun wakil menteri.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, memastikan bahwa partainya tidak akan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran. Meski demikian, Saan menegaskan bahwa NasDem akan tetap mendukung pemerintah, dengan alasan etika dan kepantasan. "Ini soal etika saja dan kepantasan saja. NasDem ini kan ketika Pilpres 2024, itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo," jelasnya.
Ia juga menambahkan, "Kalau misalnya NasDem ribut soal kabinet rasanya kurang pas lah minta ini minta itu. Jadi kita lebih kepada dalam posisi tahu diri." Saan memastikan bahwa meskipun tidak mendapat jatah menteri, NasDem akan tetap memberikan dukungan terhadap pemerintah dan tidak akan berperan sebagai oposisi.
Reporter: Alma Fikhasari
Sekian pembahasan mendalam mengenai prabowo tawarkan jatah menteri ke nasdem surya paloh menolak apa yang terjadi di balik layar yang saya sajikan melalui news, politik Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini tetap fokus pada tujuan dan jaga kebugaran. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. Sampai jumpa lagi