Reforma Agraria: Dirjen Penataan Agraria Dorong Kelanjutan Program untuk Perubahan Nyata di Tanah Air
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4956004/original/088940900_1727609704-7db18c39-95d4-4d17-b08d-0bc6f27f97b3.jpeg)
Nuansapaginews.com Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Pada Blog Ini saya akan mengulas berbagai hal menarik tentang News, Peristiwa. Informasi Lengkap Tentang News, Peristiwa Reforma Agraria Dirjen Penataan Agraria Dorong Kelanjutan Program untuk Perubahan Nyata di Tanah Air lanjut sampai selesai.
Table of Contents
Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berkomitmen menjalankan program Reforma Agraria yang bertujuan untuk memberikan keadilan dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan, usai mengikuti Diskusi Tim Perumus Reforma Agraria Summit Bali 2024 di Gedung Blenong BPN, Kota Bogor, Kamis, 26 September 2024. Diskusi tersebut mengusung tema "Menata Agraria Pro Poor yang Adil dan Berkelanjutan".
"Reforma Agraria adalah perjalanan yang harus memiliki jalur yang jelas. Ini adalah program yang harus terus berjalan dengan tujuan yang konsisten, yakni menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat," ujar Dalu Agung Darmawan pada Minggu, 29 September 2024.
Menurut Dalu, Kementerian ATR/BPN terus berupaya menjalankan Reforma Agraria yang berkelanjutan meskipun menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut terutama terkait legalisasi aset, terutama tanah-tanah yang mengalami konflik agraria, seperti tanah transmigrasi. Konflik yang terjadi melibatkan berbagai masalah baik dari sisi subjek maupun objek.
Dalu juga menambahkan bahwa redistribusi tanah menghadapi kendala terkait pelepasan kawasan hutan serta tanah yang dimiliki pemerintah pusat maupun daerah. "Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan penyamaan persepsi dan kolaborasi dengan kementerian lain agar kebijakan dapat selaras ke depannya," jelasnya.
Diskusi ini juga menghadirkan Endriatmo Soetarto, seorang cendekiawan agraria dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia menyoroti adanya ketimpangan sosial dalam kepemilikan tanah dan menekankan perlunya kebijakan pro-rakyat yang fokus pada keadilan dalam penataan tanah. "Penataan tanah harus sesuai dengan kebutuhan lokal dan melindungi Hak Asasi Manusia (HAM)," ungkap Endriatmo.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Dwi Budi Martono; Direktur Landreform, Rudi Rubijaya; Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Agraria, Sukiptiyah; dan beberapa pejabat lainnya serta perwakilan eksternal dari Badan Bank Tanah dan organisasi masyarakat sipil (CSO).
Begitulah penjelasan mendetail tentang reforma agraria dirjen penataan agraria dorong kelanjutan program untuk perubahan nyata di tanah air dalam news, peristiwa yang saya berikan Saya harap Anda menemukan value dalam artikel ini tetap produktif dalam berkarya dan perhatikan kesehatan holistik. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. jangan lewatkan artikel lainnya yang mungkin Anda suka. Terima kasih.,