• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Revolusi Nyamuk: Dinkes Jakarta Luncurkan Program Telur Wolbachia untuk Cegah DBD!

img

Nuansapaginews.com Hai semoga hatimu selalu tenang. Di Sesi Ini saya akan membahas manfaat News, Megapolitan yang tidak boleh dilewatkan. Informasi Lengkap Tentang News, Megapolitan Revolusi Nyamuk Dinkes Jakarta Luncurkan Program Telur Wolbachia untuk Cegah DBD Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

    Table of Contents

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meluncurkan program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di Kembangan, Jakarta Barat, pada tanggal 4 Oktober 2024. Program ini diharapkan mampu menekan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa pelepasan telur nyamuk Wolbachia menjadi langkah inovatif dalam pengendalian DBD. "Peluncuran nyamuk ber-Wolbachia rencana rilis akan kita lakukan pada 4 Oktober," ungkap Ani dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis, 26 September 2024.

Acara ini akan berlangsung di RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan. Program Wolbachia merupakan upaya untuk menekan infeksi virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Bakteri Wolbachia ini terbukti mampu mengurangi risiko penyebaran DBD di masyarakat.

Ani menambahkan bahwa pihaknya akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait metode ini. Jakarta Barat menjadi wilayah prioritas penerapan program ini, mengingat kasus DBD di wilayah tersebut tercatat paling tinggi. "Kami targetkan 1.474 ember nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia bisa disebar di Jakbar," ujar Ani.

Untuk memantau perkembangan nyamuk ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memerlukan partisipasi Orang Tua Asuh (OTA) yang akan diberi tanggung jawab mengawasi ember berisi telur nyamuk Wolbachia. Ani mengajak masyarakat untuk turut serta dalam program ini dan memastikan keberhasilannya. "Kami akan memberikan pendampingan agar masyarakat memahami cara memantau perkembangbiakan jentik nyamuk," tambah Ani.

Monitoring dan evaluasi akan dilakukan setiap enam minggu sekali sejak pelepasan telur nyamuk, dengan target pada tahun 2025 program ini telah menjangkau seluruh kecamatan di Jakarta Barat. Indikator keberhasilan diukur dari populasi nyamuk Wolbachia yang mencapai minimal 60 persen dari total populasi nyamuk di lingkungan tersebut. "Dampak keberhasilan program ini akan terasa setelah dua tahun," tutup Ani.

Begitulah uraian lengkap revolusi nyamuk dinkes jakarta luncurkan program telur wolbachia untuk cegah dbd yang telah saya sampaikan melalui news, megapolitan Terima kasih telah membaca hingga akhir kembangkan jaringan positif dan utamakan kesehatan komunitas. bagikan kepada teman-temanmu. jangan lupa cek artikel lainnya yang menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.