RK Dicurhati Pemuda Batak: Isu Diskriminasi Etnisitas Menjadi Sorotan

Nuansapaginews.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Pada Edisi Ini mari kita bahas tren News, Pilkada yang sedang diminati. Informasi Relevan Mengenai News, Pilkada RK Dicurhati Pemuda Batak Isu Diskriminasi Etnisitas Menjadi Sorotan Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), mengungkapkan bahwa ia menerima curhatan terkait diskriminasi yang dialami oleh generasi Z akibat perbedaan etnisitas. Curhatan ini disampaikan saat bertemu dengan Pemuda Batak Bersatu (PBB) di Jakarta Timur, pada Jumat (22/11/2024). RK mengaku baru pertama kali mendengar adanya kasus diskriminasi ini, mengingat Jakarta adalah kota besar yang seharusnya terbuka dan inklusif bagi semua kalangan.

“Tadi Gen Z curhat, ternyata mereka terkena diskriminasi karena etnisitas. Saya sendiri baru mendengar ini. Saya kira hal seperti itu tidak boleh terjadi di Jakarta, apalagi di kota global. Terlebih lagi, bagi orang Batak, yang memang dikenal dengan semangat juangnya yang tinggi,” ujar Ridwan Kamil kepada wartawan di kawasan Pulogadung.

RK menambahkan bahwa pada masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat, ia telah memperkenalkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang pencegahan radikalisasi. Selain itu, ia juga menyusun kurikulum anti-radikalisme yang ditujukan untuk siswa SMA. “Saya ingin berbagi pengalaman, pada masa saya sebagai Gubernur Jawa Barat, saya mengeluarkan Pergub Nomor 40 Tahun 2022 yang berfokus pada anti-radikalisme, dan saya juga mengembangkan kurikulum anti-radikalisme untuk siswa SMA,” ungkapnya.

RK juga mengungkapkan bahwa ia telah menyusun kontrak politik dengan warga terkait sejumlah poin penting, termasuk yang berhubungan dengan penanggulangan radikalisasi. “Itulah mengapa saya berkata ‘Ayo kita kompak dan yakin, saya siap melaksanakan kontrak politik ini.’ Isi kontrak tersebut benar-benar mencerminkan apa yang sudah saya kerjakan dan akan terus saya perjuangkan,” tambahnya.

Perhatian RK terhadap isu ini menunjukkan komitmennya untuk menciptakan Jakarta yang lebih inklusif, aman, dan bebas dari diskriminasi dan radikalisasi, demi menjaga kerukunan antar berbagai elemen masyarakat.