Rudal 'Setan' Rusia Terjebak: Uji Coba yang Menghebohkan dan Gagal Meluncur!

Nuansapaginews.com Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Di Blog Ini aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari CNBC Indonesia, News, Foto News. Pembahasan Mengenai CNBC Indonesia, News, Foto News Rudal Setan Rusia Terjebak Uji Coba yang Menghebohkan dan Gagal Meluncur Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

1.1. Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Rusia Diduga Gagal

Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Rusia Diduga Gagal

Analisis citra satelit terbaru mengindikasikan bahwa uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Rusia, RS-28 Sarmat atau yang lebih dikenal sebagai "Satan II", kemungkinan besar mengalami kegagalan pada awal September 2023.

Citra yang dirilis oleh perusahaan teknologi luar angkasa Maxar Technologies pada 21 September memperlihatkan adanya kawah besar dengan diameter sekitar 60 meter di lokasi peluncuran di Plesetsk Cosmodrome, Rusia utara. Kerusakan yang signifikan di sekitar area peluncuran juga terlihat jelas dalam citra terbaru ini, yang tidak terdeteksi pada citra sebelumnya.

Pavel Podvig, seorang ahli senjata nuklir Rusia, menyatakan bahwa bukti-bukti yang ada sangat kuat menunjukkan kegagalan dalam uji coba rudal Sarmat tersebut. "Indikasi kuat menunjukkan uji coba ini gagal," tegas Podvig.

Hingga saat ini, pihak Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan konfirmasi resmi terkait insiden ini. Tidak ada pengumuman publik mengenai jadwal uji coba rudal Sarmat yang direncanakan dalam beberapa waktu terakhir.

Rudal Sarmat, salah satu senjata paling mematikan dalam arsenal nuklir Rusia, memiliki spesifikasi yang sangat mengesankan. Dengan panjang 35 meter dan berat peluncuran lebih dari 208 ton, rudal ini mampu menjangkau target hingga jarak 18.000 kilometer. Sarmat juga didesain untuk membawa hingga 16 hulu ledak nuklir yang dapat menyerang target secara independen, serta beberapa kendaraan luncur hipersonik Avangard.

Kegagalan dalam uji coba rudal Sarmat ini tentu saja menimbulkan pertanyaan mengenai tingkat kesiapan teknologi rudal balistik antarbenua Rusia. Kejadian ini juga dapat memicu kekhawatiran global terkait keamanan nuklir dan potensi terjadinya eskalasi konflik.