Rusia Singgung Palestina Saat Bahas Konflik Ukraina: Apa Hubungannya?

Nuansapaginews.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Di Sini aku mau berbagi cerita seputar CNBC Indonesia, News, Berita yang inspiratif. Artikel Yang Fokus Pada CNBC Indonesia, News, Berita Rusia Singgung Palestina Saat Bahas Konflik Ukraina Apa Hubungannya Jangan berhenti di tengah jalan

1.1. Dubes Rusia Tegaskan Hak untuk Menentukan Nasib Sendiri Jadi Akar Konflik Ukraina
2.1. Akar Konflik yang Lebih Dalam

Dubes Rusia Tegaskan Hak untuk Menentukan Nasib Sendiri Jadi Akar Konflik Ukraina

Jakarta, 28 Oktober 2024 – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, kembali menyuarakan pandangan Moskow terkait konflik di Ukraina. Dalam sebuah pernyataan resmi, Tolchenov menegaskan bahwa tindakan Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk didasarkan pada prinsip fundamental: hak suatu bangsa untuk menentukan nasib sendiri.

Menurut Dubes Tolchenov, penduduk Donetsk dan Luhansk telah secara demokratis memilih untuk bergabung dengan Federasi Rusia. Ia membandingkan situasi ini dengan perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan negara merdeka. "Baik di Palestina maupun di Donbas, yang terpenting adalah menghormati hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri," tegasnya.

Lebih lanjut, Tolchenov menjelaskan bahwa Rusia selalu terbuka untuk dialog guna mengakhiri konflik di Ukraina. Namun, ia menekankan bahwa Moskow membutuhkan sinyal yang tulus dari Kyiv dan negara-negara Barat. "Kami siap untuk perdamaian, tetapi kami juga ingin melihat upaya nyata dari pihak lain untuk menyelesaikan masalah ini secara damai," ujarnya.

Akar Konflik yang Lebih Dalam

Dubes Rusia juga menyoroti beberapa faktor yang memicu konflik di Ukraina, di antaranya adalah:

Upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO
Pelanggaran hak-hak warga berbahasa Rusia di Ukraina
Ancaman terhadap keamanan Federasi Rusia

Tolchenov berpendapat bahwa untuk mencapai solusi yang berkelanjutan, semua masalah ini harus diselesaikan secara komprehensif. "Kami mencari solusi jangka panjang yang mempertimbangkan akar penyebab konflik," pungkasnya.