• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Skandal Seleksi Kompolnas? Publik Desak Pengumuman Calon Anggota Final Terbuka!

img

Nuansapaginews.com Hai semoga harimu menyenangkan. Di Titik Ini saya akan mengupas News, Peristiwa yang banyak dicari orang-orang. Review Artikel Mengenai News, Peristiwa Skandal Seleksi Kompolnas Publik Desak Pengumuman Calon Anggota Final Terbuka Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Jakarta, 26 September 2024 - Andi Syafrani, seorang peserta seleksi calon anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2024-2028, telah mengirimkan surat resmi kepada Panitia Seleksi (Pansel) Kompolnas. Surat tersebut berisi permintaan klarifikasi terkait hasil akhir seleksi yang diumumkan pada 17 September lalu.

Permasalahan utama yang disorot Andi adalah terkait perubahan status salah satu peserta yang dinyatakan lolos. Deni S.B. Yuherawan, yang awalnya terdaftar sebagai peserta dari unsur Pakar Kepolisian, pada akhirnya dinyatakan lolos sebagai perwakilan dari unsur Tokoh Masyarakat.

Andi menjelaskan bahwa perubahan status ini sangat krusial karena dapat mempengaruhi kuota yang telah ditetapkan untuk masing-masing unsur. "Klasifikasi antara Pakar Kepolisian dan Tokoh Masyarakat sangat penting dan telah diatur dalam peraturan yang berlaku," tegas Andi dalam suratnya.

Menurut Andi, perubahan status yang mendadak seperti ini dapat berpotensi menimbulkan masalah hukum. "Persoalan administrasi ini dapat membuat keputusan Pansel menjadi cacat hukum," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Andi meminta Pansel untuk memberikan penjelasan yang transparan terkait perubahan status tersebut. Selain itu, Andi juga meminta Pansel untuk menarik surat yang telah disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Andi berharap Pansel dapat segera merespon suratnya dan memberikan penjelasan yang memuaskan.

Demikianlah skandal seleksi kompolnas publik desak pengumuman calon anggota final terbuka telah saya jelaskan secara rinci dalam news, peristiwa Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca tetap semangat berkolaborasi dan utamakan kesehatan keluarga. Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.