Tragedi Berdarah di Tanah Papua: Bentrokan Antar Suku Renggut 5 Nyawa

Nuansapaginews.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Disini saya ingin berbagi tentang News, Berita yang bermanfaat. Tulisan Ini Menjelaskan News, Berita Tragedi Berdarah di Tanah Papua Bentrokan Antar Suku Renggut 5 Nyawa Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

Bentrokan Antar Suku di Jayawijaya Tewaskan Lima Orang

Ketegangan antar suku kembali pecah di Papua Pegunungan. Kali ini, bentrokan antara suku Lanny Jaya dan Nduga di Kampung Healekma, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, mengakibatkan lima nyawa melayang. Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (2/10/2024).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, konflik antar kedua kelompok telah menyebabkan korban jiwa dan kerugian materiil yang cukup besar.

“Korban tewas sudah berhasil dievakuasi,” ujar Benny. “Saat ini, aparat keamanan masih berjaga di lokasi kejadian untuk mencegah terjadinya eskalasi konflik lebih lanjut.”

Upaya mediasi antara kedua kelompok terus dilakukan oleh pihak berwenang. Pemerintah daerah juga telah turun langsung untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai atas permasalahan ini.

Selain korban jiwa, bentrokan ini juga mengakibatkan sejumlah fasilitas umum dan rumah warga ludes terbakar. Kerugian materiil yang dialami masyarakat Nduga diperkirakan mencapai jutaan rupiah.

“Beberapa rumah warga, rumah adat, dan bahkan kendaraan milik warga turut menjadi sasaran amukan massa,” tambah Benny.

Pihak kepolisian berharap agar insiden serupa tidak terulang kembali dan masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan tragedi berdarah di tanah papua bentrokan antar suku renggut 5 nyawa dalam news, berita ini Saya berharap Anda terinspirasi oleh artikel ini selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Mari kita sebar kebaikan dengan membagikan postingan ini., jangan ragu untuk membaca artikel lainnya di bawah ini.