Tragedi di Karawang: 4 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Kereta Api
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4311735/original/014018700_1675339173-039903900_1672566345-pengendara-moge-penabrak-lansia-hingga-tewas-jadi-tersangka-terancam-6-tahun-penjara.jpeg)
Nuansapaginews.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Dalam Waktu Ini mari kita ulas News, Peristiwa yang sedang populer saat ini. Tulisan Ini Menjelaskan News, Peristiwa Tragedi di Karawang 4 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Kereta Api Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.
Table of Contents
Jakarta - Tragedi menimpa warga di Karawang, Jawa Barat, ketika empat orang kehilangan nyawa setelah tertabrak kereta api Fajar Utama Solo, yang dalam perjalanan dari Pasarsenen ke Solo, pada Minggu, 22 September 2024, sekitar pukul 07.00 WIB.
Menurut penjelasan Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, insiden tersebut terjadi di km 88+700, tepatnya di Kampung Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kota Baru. Kereta yang melintas telah memberikan peringatan dengan membunyikan suling secara berulang, namun sayangnya, peringatan tersebut diabaikan oleh para korban yang berada di sekitar rel.
“Kereta Fajar Utama Solo dari Jakarta telah memberikan sinyal peringatan. Namun, ketika kereta lain, Kertajaya jurusan Surabaya-Pasarsenen, melintas dari arah berlawanan, warga tetap tidak berpindah, sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari,” ungkap Rokhmad dalam keterangannya pada Senin, 23 September 2024.
Dia menekankan pentingnya keselamatan di sekitar jalur kereta api, yang diatur dalam UU Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang melarang aktivitas berbahaya di sekitarnya. Tiga korban ditemukan tergeletak di lokasi kejadian, sementara satu lainnya tersangkut di bagian depan kereta dan terpaksa dibawa hingga mencapai stasiun Tanjungrasa.
“Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keselamatan di jalur kereta api dengan memberikan pengertian kepada orang lain agar tidak beraktivitas di tempat berbahaya ini,” lanjut Rokhmad.
Setelah kejadian, semua jenazah korban dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat di Karawang dan Subang, di mana petugas pengamanan KAI Daop 3 Cirebon bekerja sama dengan Polsek setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, insiden terpisah juga terjadi pada Minggu, 15 September 2024, ketika satu gerbong kereta pembangkit dari KA Commuter Line Walahar anjlok di antara Stasiun Purwakarta dan Cibungur. Meski demikian, semua penumpang dan kru selamat, dan perjalanan masih bisa dilanjutkan karena satu jalur tetap dapat digunakan.
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, menyatakan bahwa tim teknis telah bergerak cepat untuk mengevakuasi kereta yang anjlok dan memastikan keselamatan jalur. Proses perbaikan terus dilakukan agar jalur dapat segera normal kembali.
Begitulah tragedi di karawang 4 nyawa melayang dalam kecelakaan kereta api yang telah saya uraikan secara menyeluruh dalam news, peristiwa Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda optimis terus dan rawat dirimu baik-baik. Ayo ajak orang lain untuk membaca postingan ini. Sampai jumpa lagi