• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tragedi Memilukan! Badai Trami Renggut 100 Nyawa di Filipina

img

Nuansapaginews.com Hai semoga semua impianmu terwujud. Dalam Opini Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar News, Internasional. Insight Tentang News, Internasional Tragedi Memilukan Badai Trami Renggut 100 Nyawa di Filipina Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

    Table of Contents

Tim penyelamat di Filipina melakukan penyelaman di danau serta menyisir desa-desa terpencil untuk menemukan puluhan orang yang hilang akibat Badai Tropis Trami. Menurut laporan, jumlah korban jiwa akibat badai ini telah mencapai 100 orang.

Pada hari Minggu (27/10/2024), dilaporkan oleh AFP, Badai Trami yang menghantam Filipina pada tanggal 24 Oktober ini merupakan salah satu badai paling mematikan yang melanda kawasan Asia Tenggara tahun ini.

Badan bencana nasional menyatakan bahwa badai tersebut memaksa lebih dari setengah juta orang meninggalkan tempat tinggal mereka, dan setidaknya 36 orang masih dalam pencarian. Di wilayah Bicol yang paling parah terdampak, polisi mencatat 38 kematian, mayoritas akibat tenggelam.

"Kami terus menerima banyak panggilan dan berupaya menyelamatkan sebanyak mungkin orang," ungkap Direktur Polisi Regional Bicol, Andre Dizon. Ia berharap tidak ada lagi korban jiwa yang bertambah.

Dizon menambahkan bahwa banyak penduduk di provinsi Camarines Sur masih terjebak di atap dan lantai atas rumah mereka. Di Batangas, sebelah selatan Manila, jumlah korban tewas meningkat menjadi 55 orang. Dua orang lainnya dilaporkan tewas akibat sengatan listrik dan tenggelam di Provinsi Cavite, sementara lima jenazah ditemukan di provinsi lain, sehingga total menjadi 100 orang.

"Jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan karena tim penyelamat kini dapat mengakses lokasi-lokasi yang sebelumnya terisolasi," kata Edgar Posadas dari Kantor Pertahanan Sipil setempat.

Pada hari Minggu, petugas kepolisian, penjaga pantai, dan tim penyelam Marinir sedang mencari satu keluarga yang terdiri dari tujuh orang di Danau Taal, Batangas. Keluarga ini diduga hilang setelah rumah mereka dihantam air dari pegunungan.

Sebagian besar kematian di Batangas disebabkan oleh tanah longsor akibat hujan. Lebih dari 20 jenazah ditemukan dari tumpukan lumpur, batu besar, dan pohon tumbang, sementara polisi melaporkan bahwa sedikitnya 20 orang lainnya masih hilang di provinsi tersebut.

Badan bencana nasional juga menginformasikan bahwa sekitar 560.000 orang telah mengungsi akibat banjir, yang telah menenggelamkan ratusan desa di wilayah utara Filipina. Setiap tahun, sekitar 20 badai besar dan topan melanda negara kepulauan ini, menyebabkan kerusakan pada rumah, infrastruktur, serta menewaskan banyak orang.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa badai di kawasan Asia-Pasifik semakin terbentuk dekat garis pantai, mempercepat proses penguatan, dan bertahan lebih lama di daratan sebagai dampak dari perubahan iklim.

Itulah pembahasan lengkap seputar tragedi memilukan badai trami renggut 100 nyawa di filipina yang saya tuangkan dalam news, internasional Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini tetap konsisten mengejar cita-cita dan perhatikan kesehatan gigi. Jika kamu merasa ini berguna semoga artikel lainnya menarik untuk Anda. Terima kasih.

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.