• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Usulan Revolusioner: Ketua Komisi II DPR Dorong Pembentukan Lembaga Peradilan Khusus untuk Pemilu

img

Nuansapaginews.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Pada Edisi Ini mari kita kupas tuntas sejarah News, Pemilu. Konten Yang Menarik Tentang News, Pemilu Usulan Revolusioner Ketua Komisi II DPR Dorong Pembentukan Lembaga Peradilan Khusus untuk Pemilu Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Dalam perkembangan terbaru di dunia politik Indonesia, Ahmad Doli Kurnia, Ketua Komisi II DPR, mengajukan gagasan kontroversial mengenai pembentukan lembaga khusus peradilan Pemilu. Pernyataan ini disampaikan pada Senin, 23 September 2024, memicu diskusi serius tentang masa depan sistem peradilan Pemilu di tanah air.

Doli mengungkapkan keprihatinannya terhadap beban kerja Mahkamah Konstitusi (MK) yang semakin bertambah. "MK seharusnya fokus pada tugas mulianya sebagai penjaga konstitusi, bukan disibukkan dengan sengketa hasil Pemilu," tegasnya. Ia menambahkan bahwa kondisi saat ini seolah-olah menempatkan MK sebagai "pembuat undang-undang ketiga", melenceng dari fungsi utamanya.

Kritik tajam juga dilontarkan terhadap absennya Undang-Undang yang mengatur hukum beracara MK. Doli menyoroti, "Selama ini, MK mengatur dirinya sendiri. Padahal, seharusnya ada Undang-Undang yang mengatur kewenangan dan prosedur kerjanya."

Lebih lanjut, politisi senior ini menyampaikan keprihatinannya terhadap beban kerja MK dalam menangani sengketa Pemilu dan Pilkada. "Bayangkan, 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi harus ditangani oleh para hakim MK yang sudah sepuh. Ini bukan cara memuliakan lembaga setinggi MK," ujarnya dengan nada prihatin.

Sebagai solusi, Doli mengusulkan pembentukan lembaga peradilan khusus Pemilu. Ia menekankan bahwa gagasan ini bukan bentuk evaluasi terhadap MK, melainkan upaya penyempurnaan sistem ketatanegaraan Indonesia. "Ini hanya trigger untuk diskusi lebih lanjut, terutama jika kita mempertimbangkan amandemen UUD 1945," jelasnya.

Usulan ini tentu membuka babak baru dalam diskusi tentang reformasi sistem peradilan Pemilu di Indonesia. Para pemangku kepentingan kini dihadapkan pada tantangan untuk merumuskan solusi yang dapat menjaga integritas proses demokrasi, sekaligus memastikan efisiensi dan efektivitas lembaga-lembaga negara.

Begitulah uraian mendalam mengenai usulan revolusioner ketua komisi ii dpr dorong pembentukan lembaga peradilan khusus untuk pemilu dalam news, pemilu yang saya bagikan Silakan bagikan informasi ini jika dirasa bermanfaat tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Jika kamu suka Terima kasih telah membaca

© Copyright 2024 - NUANSAPAGINEWS.COM Sumber Terpercaya untuk Berita Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.